Kasus Covid-19 di Boyolali Naik Sejak Oktober, Dinkes: Pandemi Belum Berakhir

  • Whatsapp
Dinkes
Puji Astuti

“Yang tracing keluarga itu pun tidak semua hasilnya positif, ada juga yang sakit batuk dan panas tidak sembuh-sembuh diperiksa dan di screening ketahuan positif terus mondok, tapi sebagian besar karena mau operasi,” jelas dia.

Lebih, lanjut Puji memperkirakan tren kenaikan kasus covid-19 masih terus akan berlanjut dan puncaknya akan terjadi pada Desember 2022 atau Januari 2023.

Bacaan Lainnya

Prediksi Puji tersebut berdasarkan puncak musim penghujan yang terjadi pada dua bulan tersebut dan memungkinkan masyarakat yang memiliki imunitas rendah akan mudah terserang penyakit.

“Otomatis kalau imunitas rendah itu enggak hanya Covid-19, semua penyakit gampang masuk,” kata dia.

Lebih lanjut, Puji menginformasikan Covid-19 Varian XBB belum di temukan di Boyolali, hal tersebut karena pengecekan varian XBB harus melalui tes pengurutan genom yang memakan waktu.

“(Untuk tes) varian itu kami harus sampai genom, kalau sampai genom nunggu pasien sampai pasien datang ,” jelas puji.

Jadi kepada masyarakat imbau hanya untuk tetap prokes dan pandemi Covid-19 belum berakhir. Kemarin sempet ada kelonggaran yang membuat kita lupa masih di PPKM level 1 artinya tetap prokes jaga imun, jaga kondisi, gunakan masker dan cuci tangan dengan sabun.

Sementara itu, berdasarkan data di laman
Https//dinkes. Boyolali .go.id/ covid-19, disebutkan Rabu pukul 14:17 WIB terdapat lima tambahan kasus, sehingga total ada 14 kasus Covid-19 di Boyolali dengan perincian delapan dirawat dan enam isolasi mandiri.

Pewarta : Bambang Ridwana
Editor : Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.