Pasca Banjir, Warga Harapkan Pembangunan Box Culvert

  • Whatsapp

PALI, Beritategas.com – Meski banjir yang melanda warga kampung satu Desa Tempirai selatan kecamatan Penukal utara kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), telah berlalu,pada hari kamis kemarin, akan tetapi bagi masyarakat yang terkena dampak banjir masih merasa khawatir. Selasa (23/01/24).

“Rasa kekuatiran penduduk setempat masih terus mereka rasakan karena keadaan cuaca yang tidak menentu bisa saja seketika curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan banjir susulan,” perihal ini dikeluhkan Saparrudin salah satu warga setempat.

Bacaan Lainnya

Saat dibincangi dikediamannya oleh tim media ini, dia menambahkan,” walaupun banjir yang melanda kita sudah berlalu tapi rasa khawatir tetap ada. Kami merasa takut dan khawatir nantinya ada banjir susulan apa lagi ke adaan cuaca yang tidak menentu saat ini bisa saja seketika curah hujan yang tinggi terjadi dan berdampak pada kami hingga dilanda banjir lagi,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, apalagi kondisi lokasi rumah kami di sini agak rendah dibandingkan dengan warga kampung satu lainnya sehingga sangat mudah air tergenang karena minimnya saluran beton yang hanya mengunakan paralon ukuran tiga in (inci).

“Dan solusi dari kepala Desa tahun lalu, kondisi ini menyebabkan aliran air menjadi lamban mengalir, dan inilah dampak utama penyebab kami kebanjiran,” jelasnya.

Pada waktu dan tempat yang sama Endang warga setempat juga mengatakankeluh kesah ini sudah kami sampaikan kepada pemdes (pemerintah Desa) Tempirai selatan pada tahun yang lalu. Untuk mencarikan solusinya agar kami tidak mengalami kebanjiran lagi, karena beton yang lama sudah ditutup oleh warga Desa Tempirai Timur dengan alasan aliran air tersebut mengganggu rumahnya.

“Prihal ini yang menyebabkan kami dilanda banjir dan pada saat itu secara bersama kami mengajukan pada pak kades minta di buatkan bak cover atau semacam beton supaya aliran airnya menjadi lancar dan tidak menyebabkan genangan,” ungkapnya.

Sambung dia,”pada saat itu kades
pak shapikal usman, menjelaskan pada kami untuk membuat box culvert atau beton pemdes tidak bisa mengambil langkah memutuskan langsung untuk mengambil alih buat box culvert atau beton yang kalian usulkan,” ujarnya.

“Karena prihal ini menyangkut jalan lintas kabupaten yang akan dibobol itu, jadi kita harus mengajukan prihal ini dulu kepada pemerintah kabupaten. Saya selaku kepala Desa akan tampung aspirasi kalian akan saya ajukan ke pemerintah kabupaten dan untuk sementara waktu, kades memberikan solusi pada kami dengan memasang paralon ukuran lebih kurang tiga in (inci)karena ini lagi tahap proses pengajuan ke PemKab PALI,” jelasnya.

lanjutnya, akan tetapi sampai pada akhir tahun 2023 yang kini sudah masuk pada tahun 2024 permohonan kita belum juga di kabulkan.

“Saat kami sambangi lagi kades di kediamannya, setelah kejadian banjir melanda kita lagi ditahun 2024 ini,kami mempertanyakannya ajuan permohonan kami kepada pak kades jawabannya sama dengan tahun yang lalu masih mau diajukan lagi,” paparnya.

Masih kata Endang, dia berharap Pemerintah Desa dan Pemerintah kabupaten PALI dapat menanggapi dengan serius permasalahan kami ini.

“Jika berlarut-larut masalah ini di biarkan bukan tidak mungkin bakal terjadi keributan antara kami dengan warga Desa Tempirai Timur yang menutup beton tersebut. Apalagi rumah kami dan rumah warga Tempirai Timur itu sangat dekat, takutnya nanti kami khilaf karena panik dilanda banjir, hingga terjadi hal hal yang tidak kita inginkan,” pintanya.

Pada waktu dan tempat yang berbeda Asmila, Janda anak lima, mengemukakan,dirinya meminta kepedulian dan uluran tangan dari pemerintah kabupaten PALI agar kiranya memberikan solusi secepat mungkin karena dampaknya membuat kesengsaraan dan menambah beban kita.

“Apalagi keadaan ekonomi yang kurang baik ini, tentunya kami sebagai rakyat rendah dan paling bawa dan bukan dari golongan orang mampu, tentunya bukanlah suatu hal yang mudah untuk mencari dan membeli harta benda, karena sudah dua tahun ini selalu mengalami kerugian. Barang perabotan rumah tangga saya banyak yang rusak, apalagi dengan ke adaan saya seorang janda punya anak lima tentu saja jika selalu dilanda banjir, membuat kesengsaraan bagi kita dan kami berharap ke pada pemerintah kabupaten pali atau pihak yang berkompeten dapat turun langsung meninjau lokasi agar dapat mengetahui keadaan dan kondisi masalah yang sedang kami alami saat ini. Karena yang menyebabkan kebanjiran pada kami prihal minimnya saluran air sehingga sangat mudah sekali air tergenang dan banjir yang kami alami ini bukan karena meluapnya air sungai karena beton yang sudah ditutup,” ujarnya.

Hal Yang sama di ungkapkan Nik warga setempat, ya kami sangat berharap pada pemerintah dapat dengan serius menangapi permasalahan kami ini agar banjir tidak lagi terjadi melanda kami semua.

“Apalagi saya dan ibu Mila sama-sama janda. karena kami tulang punggung keluarga sebagai ibu dan juga sekaligus ayah dari anak anak kami, dimana kami harus bekerja keras demi memenuhi kebutuhan sehari hari anak anak kita, apa bila kita tidak bisa kerja terganggu karena dilanda banjir tentunya akan menjadi beban sengsara kita,” keluhnya.

Lanjutnya, jika permasalah ini dibiarkan berlarut-larut tentu kami sangat menderita sekali, untuk itu kami meminta dan memohon ke pada pemerintah agar kiranya dapat sesegera mungkin merealisasikan permohonan yang kami ajukan.

“Agar kami dapat merasakan keamanan ketentraman dan kenyamanan yang layak hingga terlepas dari penderitaan di landa banjir,,” pintanya.

Pewarta : Dedi Suparman
Editor : Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.