Kardaya Warnika bersama Mitra Kunjungi Desa Arjawinangun Jelaskan cara Pencegahan Stunting

  • Whatsapp

CIREBON, Beritategas.com – Stunting merupakan persoalan nasional. Oleh karenanya, penanganannya tidak bisa hanya oleh masing-masing sektor, namun harus dilakukan secara bersama-sama semua pihak.

Hal itu disampaikan Anggota DPR RI Kardaya Warnika saat sosialisasikan KIE dan program Bangga Kencana pencegahan Stunting, di Desa Arjawinangun Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon, Jumat (3/5). Sebagaimana disampaikan kepada awak media pada Minggu (05/05/24).

Acara semakin meriah dengan adanya doorprize dengan menyediakan berbagai hadiah menarik seperti setrika listrik, kompor gas, magiccom dan lainnya.

Dari pantauan media ini terlihat ratusan masyarakat Desa Arjawinangun antusias ikuti sosialisasi KIE dan program Bangga Kencana yang dilakukan anggota DPR RI Kardaya Warnika DEA. Bersama mitranya. Yang ditempatkan di GOR Jungjang.

Kardaya Warnika DEA yang merupakan anggota komisi IX DPR-RI Dapil Jabar VIII meliputi Kota dan Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu datang bersama mitra seperti Martin Suanta Direktur bina kualitas pelayanan keluarga berencana BKKBN pusat, Elma Tri yulianti Djadjuri penata kependudukan dan keluarga berencana. Badan kependudukan dan keluarga nasional provinsi Jawa Barat. Serta kepala desa Arjawinangun H. Maman Caim.

“Saya sebagai anggota DPR RI ingin bahwa di daerah pemilihan saya khususnya masyarakat Desa Arjawinangun Kecamatan Arjawinangun agar selalu sehat, rumah tangganya Samawa dan berkualitas, maka dari itu saya datang bersama yang menangani bidang masalah stunting, agar bisa menjelaskan kepada masyarakat bagaimana cara penanganan dan pencegahannya”, ujar Kardaya.

Dikatakannya stunting adalah kekurangan gizi pada bayi 1000 hari pertama kehidupannya, sehingga menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.

“Karena mengalami kekurangan gizi menahun (kronis) maka bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar balita seumurnya, namun tidak semuanya yang bertubuh pendek itu stunting”, tambah Kardaya.

“Jika anak mengalami stunting, tentu saja tidak hanya berdampak pada fisik namun bisa berpengaruh pula terhadap kecerdasan anak tersebut ada tiga hal yang dipersiapkan dalam penanganan stunting ini”, sambungnya.

Pertama program siap nikah dan siap hamil Calon pengantin harus dipersiapkan, jangan sampai kurang gizi, anemia dan lainnya yang nanti ketika menikah dan hamil memungkinkan punya anak stunting karena dari ibu yang kurang gizi atau secara fisik kurang sehat dan kurang kontrol kesehatannya.

Kemudian 1000 hari pertama kehidupan, anak harus betul-betul diperhatikan asupan gizinya makanan bergizi serta menjaga lingkungannya.

“Dan yang terakhir pasca persalinan ibu-ibu direkomendasikan untuk bisa ber-KB agar perhatian termasuk pengasuhan atas anak yang telah dilahirkan lebih fokus sehingga anak akan tumbuh dengan baik dan terhindar dari stunting”, pungkasnya.

Pewarta : Turah
Editor : Widiyo P

Ikuti Kami di :
banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.