BUTON TENGAH, Beritategas.com – Ketua Umum Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia ( PABPDSI ) kabupaten Buton Tengah, Arman S.Pi, memberikan apresiasi atas kinerja Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Buton Tengah, meskipun belum secara sempurna keberhasilan Pemda tersebut diwujudkan untuk rakyat.
Pada sektor pertumbuhan ekonomi, tren positif pada tahun 2018 di angka 5,83 dan tahun 2019 di angka 6,26. Kemudian tahun 2020 di angka 3,07 terjadi penurunan akibat hantaman covid-19 sehingga berada di posisi kedua setelah kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara, namun tahun 2021 terus membaik yakni di angka 5 keatas.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2014 pada level 61,69 persen, tahun 2018 63,64 persen dan tahun 2020 ada kenaikan positif menjadi 64,37 persen.
Pengembangan SDM terus digalakkan dengan beasiswa SAMATAU yaitu beasiswa prestasi dan kategori miskin. Pada tahun 2020 beasiswa tersebut dianggarkan sebesar 700 juta dan tahun 2021 menjadi 1 Milyar.
Bidang Pariwisata, Pemda mendapat dua predikat nasional. Juara ke-3 API Award 2020 pada kategori destinasi wisata baru dan masuk sepuluh besar dalam program Inno Village Telkom University Bandung dari 300 proposal yang ikut bersaing.
Jumlah daya tarik pariwisata terus di kembangkan dengan 53 lokasi yakni wisata sejarah 3 lokasi, wisata bahari 15 lokasi, wisata budaya 10 lokasi dan wisata alam 25 lokasi. Pemda juga telah menyiapkan Cave Diving sebagai destinasi sport Tourism international.
Hal yang membanggakan pada tahun 2021, desa Kanapa-napa Buton Tengah menjadi penerima hibah dari Kementerian desa sebagai destinasi wisata.
“Tentu ini perlu penguatan promosi pariwisata, kemitraan berbagai pihak dan akses pembiayaan serta keterlibatan semua elemen untuk menjaga destinasi tersebut dengan konsep kearifan lokal,” ujar dia. Rabu (28/09/2022).
Bidang infrastruktur, perbaikan jalan pada tahun 2021 mencapai 250,20 kilometer dalam kondisi baik dan tersisa 34,76 kilometer dalam kondisi rusak ringan/ parah, semoga kedepan bisa diupayakan perbaikan.
Hal lain yang sudah dilakukan Pemda adalah tahun 2021 mendapatkan penghargaan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan propinsi Sulawesi Tenggara dengan predikat Universal Health Coverage.
Di tahun yang sama mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan perwakilan Sulawesi Tenggara atas laporan pengelolaan keuangan 4 kali beruntun sejak tahun 2017.
“Penggembangan sektor lain seperti olahan ikan teri, budidaya lobster, jambu mente dan rumput laut terus diupayakan. Termasuk kreatifitas warga pada kain tradisional Kamohu dari desa Watorumbe yang telah resmi mendapatkan predikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kemendikbud tahun 2021,” ucap mantan ketua himpunan mahasiswa Mawasangka Raya- kota Ambon tersebut.
Disisi lain, masih ada beberapa aspek yang menjadi pekerjaan rumah Pemda yang harus dimaksimalkan untuk kesejahteraan rakyat,tentu membutuhkan kebersamaan semua pihak termasuk legislatif.
PABPDSI Buton Tengah secara independen, objektif dalam menjalankan peran organisasi serta akan melakukan kritik yang solutif – konstruktif terhadap semua kebijakan- kebijakan yang berlandaskan kemaslahatan rakyat, tutup Arman.
Terpisah, Akademisi kampus Unidayan Buton, Dr Zainul Abidin SIP, MSi , berharap agar Pemda Buton Tengah memperbanyak inovasi di semua bidang.
“Dan memastikan formula kebijakan kesejahteraan rakyat dilakukan dengan riset ilmiah,”ucapnya melalui selulernya.
Pewarta : Jadusin
Editor : Firman