Lezatnya Jenang Pecel Penawar Perut Keroncongan

BOYOLALI, Beritategas.com – Boyolali Kota Susu cukup terkenal banyak objek wisata dan beragam Kulinernya. Salah satunya Jenang Pecel, Jenang dalam bahasa Jawa berarti bubur. Awak media Beritategas.com melakukan penelusuran ke lokasi objek wisata di Selo, Boyolali, Minggu (05/02/23).

Didapati bubur dengan perpaduan antara jenang dan sambal pecel yang bercampurnya rasa manis, asin, gurih dan pedas. Awak media Beritategas.com mencoba bertanya ke salah satu narasumber yaitu mbok Iyem di salah satu obyek wisata Di daerah Selo Boyolali.

Menurut keterangan Mbok Iyem, di Boyolali banyak makanan khas yang cukup terkenal dan salah satunya Jenang Pecel. Jenang Pecel yang dibubuhi sambal Pecel, dicampur dengan sayuran segar dengan minuman hangat susu segar khas Boyolali hingga bikin ketagihan setiap pengunjung tempat wisata yang berada di kota susu Boyolali.

“Bila pergi ke Solo mampirlah di kota susu Boyolali, anda bisa menikmati pesona alam seperti pegunungan Merapi dan Merbabu dengan udaranya yang dingin dan sejuk ditempat-tempat wisata juga disediakan penginapan sambil menikmati pemandangan alam pegunungan dengan pepohonan yang hijau dan rindang sambil mencicipi menggoyang lidah yang begitu nikmat dan segarnya Jenang Pecel kuliner makanan khas di kota susu Boyolali”, jelas Mbok Iyem.

Para pengunjung dijamin akan senang dan suka kalau sudah mampir di kota susu Boyolali yang udaranya sejuk, dingin yang disuguhi dengan pesona alam yang sangat indah dan tidak pernah merasa bosan bila mampir di kota susu Boyolali yang kaya akan wisata dan kuliner khas Boyolali seperti Jenang Pecel.

Kelembutan Jenang Pecel dengan cita rasa yang manis, gurih, pedas bersama hangatnya minuman susu khas Boyolali ini sangat cocok dengan suasananya yang udaranya dingin.

“Udara yang dingin sambil menyantap Jenang Pecel yang hangat lembut serta segar dipadukan dengan minuman Susu segar khas Boyolali yang bikin ketagihan bahkan sampai dirumah pun akan selalu teringat akan kuliner Jenang Pecel yang begitu lembut, gurih, manis, pedas dan segar”, pungkas Mbok Iyem.

Pewarta : Dwi Nurbiyanto dan Suprapto
Editor : Widiyo Prakoso