JAMBI – Diakui oleh Direktur Utama Perusahaan Air Minum Daerah Tirta Mayang, Dwike Riantara bahwa selama ini pendistribusian air terhadap pelanggan kerap kali terganggu. Hal tersebut diakibatkan pipa distribusi air minum Tirta Mayang yang banyak berusia tua.
“Kita tahu bahwa memang untuk saat ini kondisi pipa khususnya pada jalur Aurduri masih kecil dan sudah berusia tua sehingga memang dibutuhkan peremajaan,” ungkapnya. Rabu (14/4/2021).
Dwike Riantara menegaskan, Pemkot Jambi telah menandatangani kesepakatan (MoU) peminjaman dana kepada PT SMI tahun ini, kurang lebih sekitar Rp 50 miliar diperuntukkan pada Perumda Air Minum Tirta Mayang untuk meremajakan dan penambahan jaringan distribusi. air bersih di Kota Jambi.
“Termasuk di dalamnya penambahan kapasitas air di jaringan Aurduri. Jika proyek telah selesai maka pengoptimalan pelayanan dapat dilaksanakan di sejumlah wilayah yang selama ini mengalami kendala,” sebutnya.
Masih kata Dwike Riantara, diperkirakan peremajaan dan penambahan jaringan tersebut akan selesai pada November mendatang.
“Yang perlu diremajakan hanya beberapa khususnya pipa lama. Dana tersebut bukan keseluruhan untuk peremajaan namun juga untuk penambahan jaringan. Bila telah difungsikan maka pendistribusian dapat dioptimalkan,” ujarnya.
Sambungnya, selama Ramadhan, pihaknya telah melaksanakan persiapan khusus untuk menjaga agar pelayanan air secara optimal. Hal tersebut untuk memastikan pelanggan dapat memperoleh air yang cukup untuk keperluan selama Ramadhan.
Selain itu, pihaknya menyiagakan 24 jam petugas untuk menjaga kuantitas, kualitas dan kontinuitas pelayanan secara optimal dan memonitor potensi gangguan di wilayah pelanggan.
Ditegaskan kembali oleh Dwike, pihaknya juga telah menyiapkan armada tanki apabila terjadi gangguan 2X24 jam di wilayah pelanggan untuk menyalurkan air bersih dan menjaga sistem perpompaan serta distribusi agar berfungsi dengan baik.
“Sedangkan perbaikan, pencucian dan lainnya telah kita laksanakan sebelum Ramadhan sehingga tidak ada penghentian pendistribusian,” kata Dwike Riantara.
Reporter : Harvery
Editor : Firman