DEPOK, Beritategas.com – Diabetes terus menjadi sorotan karena dampaknya yang besar terhadap kualitas hidup. Gaya hidup tidak sehat, terutama konsumsi gula berlebih, menjadi pemicu utama penyakit ini mengungkapkan bahwa prevalensi diabetes meningkat hingga Angka yang mengkhawatirkan ini menjadi alarm bagi kita semua untuk lebih bijak dalam menjaga pola hidup sehat. Minggu (16/3/2025).
Dalam upaya menekan jumlah penderita diabetes melalui pola konsumsi yang lebih sehat inovasi pemanis alami berbasis nira buah lontar. Mereka adalah I Wayan Darma Yasa dari program studi Teknik Sipil, serta Made Dona Rima Sari dan I Gede Ryan Pratama Putra dari program studi Komunikasi.
Inovasi ini hadir sebagai alternatif pemanis yang lebih sehat, kaya nutrisi, dan Berpotensi Memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat secara luas.
Berbeda dengan gula pasir yang hanya mengandung karbohidrat dan gula tanpa tambahan manfaat gizi, gula lontar menawarkan lebih dari sekadar rasa manis. Keunggulan lainnya, gula lontar memiliki indeks glikemik lebih rendah, sehingga lebih ramah bagi kadar gula darah dan tidak memicu lonjakan drastis
Dengan keunggulan ini, gula lontar menjadi alternatif pemanis yang lebih sehat bagi masyarakat. Secara umum, nira buah lontar biasanya difermentasi menjadi minuman dengan sedikit kadar alkohol. Namun, setelah kami pelajari lebih dalam, ternyata nira ini dapat langsung diolah menjadi gula yang lebih sehat dan bernutrisi.
Proses produksi gula lontar dimulai dengan pemanenan sari nira dari tunas buah lontar, yang dalam sekali panen menghasilkan dua jerigen berkapasitas 10 liter. Setelah disaring untuk memisahkan kotoran, nira dimasak hingga mengental, lalu dituangkan ke dalam cetakan batok kelapa dan didiamkan sehari hingga mengeras. Untuk menghasilkan gula lontar bubuk, gula padat ini cukup ditumbuk dan diayak.
Kami berusaha menghadirkan pemanis sehat dengan harga yang tetap terjangkau. Oleh karena itu, kami menjual gula lontar seharga Rp17.500 per 500 gram, jauh lebih murah dibandingkan gula bebas kalori yang harganya bisa mencapai Rp50.000.
Rektor UPER, mengapresiasi inovasi tim Sambhu sebagai unit bisnis yang mengedepankan nilai keberlanjutan serta bisnis yang juga berorientasi pada kesehatan.
Sebagai kampus yang memiliki visi dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa, UPER senantiasa memfasilitasi mahasiswa, alumni hingga para pegawai untuk mendapatkan bimbingan usaha.
“Melalui berbagai program dan kegiatan inkubasi bisnis mulai dari inkubasi bisnis pemula dan lanjutan, UPER memberikan akses sumber daya, pelatihan hingga mentor untuk mengembangkan usaha yang berkelanjutan. Harapannya peserta dapat menciptakan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia,” tutup Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir M.S., IPU.
Pewarta : Diah winarsih
Editor : Firman