TNI dan Polri Kerahkan Semua Armada, Percepat Penanganan Bencana di Sumatra

JAKARTA, Beritategas.com – Pemerintah terus mengintensifkan penanganan bencana melalui operasi terpadu TNI–Polri dengan membuka akses wilayah, mempercepat distribusi bantuan, serta memastikan keamanan dan keselamatan personel di lapangan. Upaya ini dilakukan melalui penguatan jalur logistik darat, laut, dan udara, penegakan hukum atas temuan di lapangan, hingga dukungan teknologi dan peralatan dari seluruh matra TNI untuk mempercepat pemulihan di daerah terdampak.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan persnya di Posko Nasional Penanggulangan Bencana di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (03/12/2025), menjelaskan bahwa akses distribusi bantuan kini semakin terbuka melalui jalur darat, laut, dan udara.

Bacaan Lainnya

Selain itu, Kapolri juga menyampaikan bahwa sebagai wilayah yang terdampak paling luas, enam wilayah Aceh kini dapat diakses melalui jalur laut, sementara delapan kabupaten lainnya sudah terbuka jalur darat. 

“Saat ini sudah dapat diakses dengan kapal laut di enam wilayah: Lhokseumawe, Bireun, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang. Dapat diakses dengan truk jalur darat terdapat delapan wilayah: Pidie, Pidie Jaya, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Nagan, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Subulussalam. Kemudian yang dapat diakses dengan udara saat ini empat wilayah, yaitu Aceh Tenggara, Takengon, Gayo Lues, Aceh Tenggara dan Bener Meriah. Pada prinsipnya untuk tahap awal bantuan logistik ini sudah bisa disalurkan sampai di tingkat kecamatan,” ujar Kapolri.

Terkait temuan kayu gelondongan di lokasi bencana, Kapolri memastikan penegakan hukum akan dilakukan. Kapolri juga menekankan bahwa tidak ada lagi warga yang diamankan terkait isu penjarahan karena mereka hanya membutuhkan logistik.

“Terkait dengan masalah penegakan hukum terkait dengan masalah temuan kayu gelondong yang sudah terkelupas, kami secara lisan sudah berkoordinasi dengan Menteri Kehutanan, dan besok kami akan melaksanakan rapat bersama untuk menurunkan tim gabungan, untuk melakukan proses penyelidikan pendalaman terkait dengan peristiwa yang terjadi. Tentunya apabila ada pelanggaran hukum, kita akan proses,” ungkap Kapolri.

Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa TNI mengoptimalkan pengiriman bantuan udara untuk daerah yang tidak terjangkau darat. Panglima TNI juga menambahkan bahwa keselamatan prajurit menjadi prioritas setelah beberapa personel gugur dalam operasi kemanusiaan.

“Jadi barang itu dijatuhkan dari pesawat dalam bentuk box-box yang pakai baling-baling sehingga pada saat ke tanah tidak hancur. Kemudian juga menggunakan payung udara, di dropnya lewat Hercules C-130. Kemarin sudah dilaksanakan di Aceh Tamiang, kemudian hari ini juga akan kita laksanakan sistem drop CDS (Carry Delivery System) yaitu menggunakan pesawat CN dan Hercules,” ujar Panglima TNI.

Selain itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak memaparkan bahwa dropping bantuan melalui helikopter terus disempurnakan agar tidak terjadi kerusakan. Maruli juga menjelaskan distribusi perangkat Starlink untuk mendukung komunikasi darurat.

“Jadi Heli itu tidak bisa mendarat dimanapun, jadi harus landasannya, harus siap jadi. Karena kondisi bantuan harus diberikan, kita coba untuk dilempar. Setelah ada yang pecah, kita evaluasi lagi, sekarang kita berupaya sampai sekarang tidak terjadi lagi. Terus yang kedua tentang Starlink, itu memang peralatan kami dari Kemhan, dan kami juga memang pulsanya kan belum tahu siapa yang mau bayar, jadi itulah kondisinya tapi semangat kami untuk membantu, kami kirimkan berpuluh Starlink ke daerah bencana,” ucap KSAD.

KSAD menambahkan bahwa personel TNI kini memasuki kawasan yang belum terakses untuk menjaga ketertiban dan memastikan bantuan tersampaikan. Selain itu, delapan set jembatan bailey disiapkan untuk dikirim paling lambat Jumat guna membuka konektivitas antar daerah kritis.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menjelaskan bahwa TNI AL mengerahkan tujuh KRI, termasuk dua kapal rumah sakit yang akan siaga di Aceh. Unsur udara TNI AL juga diperkuat dengan lima helikopter dan dua pesawat fixed wing untuk air dropping.

“Mungkin akan ditambah 1 KRI lagi, yaitu kapal tanker KRI Bontang untuk mendukung bahan bakar di mana banyak daerah yang memerlukan bahan bakar untuk diesel generator. Kemudian untuk unsur udaranya yang on board ada lima helikopter dan satu fixed wing akan ditambah satu lagi fixed wing, dua casa untuk air dropping,” imbuh KSAL.

Sementara itu, Kelapa Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono menambahkan pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC) terus disinergikan dengan BMKG dan BNPB untuk mendukung percepatan pemulihan.

“Memang ini leading sector-nya adalah BMKG dengan BNPB, hanya saya menjelaskan bahwa sudah ada 5 pesawat karavan yang disiapkan oleh BNPB setiap hari melaksanakan OMC. Alhamdulillah hujan sudah mulai berkurang dan ini terus kita laksanakan ke depannya,” ucap KSAU. (BPMI Setpres) ae.

Sumber: https://www.setneg.go.id/
Editor: Firman

Ikuti Update Berita Selanjutnya :Silahkan klik Disini. Ikuti saluran BERITATEGAS.COM.

Pos terkait

banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses