MUARO JAMBI, – (Beritategas) – Upaya Pemerintah dalam langkah progressive dan cepat menangani permasalahan pemutusan penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di Indonesia cukup mendapat keluhan dari sebagian insan pembina sekolah jenjang Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah menengah Tingkat Atas. Pasalnya, Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) harus dialihkan juga dalam penanganan Covid-19.
Namun, berdasarkan pantauan media ini di lapangan, diduga terdapat juga indikasi sekolah yang tidak benar-benar memperhatikan masalah Covid-19.
Hal itu terbukti dengan adanya sabun untuk cuci tangan tampak begitu jernih dan saat digunakan untuk mencuci tangan juga tidak berbusa. Selain itu, tempat tampungan air yang tidak berisi air sehingga tidak dapat mencuci tangan.
Berdasarkan keluhan didengungkan oleh pembina sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah tingkat atas yang merasa terbebani dengan pemotongan sebagian anggaran untuk difokuskan pada pengadaan peralatan penanganan Covid-19, media ini pun melaksanakan konfirmasi dan klarifikasi kepada manager BOS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muaro Jambi, M.Fauzi. Selasa (8/6/2021).
Manager BOS, M.Fauzi mengatakan, pihaknya sama sekali tidak pernah mengecek langsung satu persatu peralatan penanganan Covid-19 di sekolah yang ada di Kabupaten Muaro Jambi.
Masih kata M.Fauzi, terkait dengan anggaran yang dikeluarkan untuk pembelanjaan peralatan dan kebutuhan penanganan Covid-19 di lingkungan sekolah,”kami hanya sebatas mengetahui sedangkan kebenaran pembelanjaan tersebut kami tidak tahu pasti apakah benar dibelikan atau tidak,” ujarnya.
Sambungnya, pihak sekolah secara langsung membelanjakan keperluan sekolah melalui aplikasi SIPLAH, jadi pihak kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muaro Jambi hanya sekedar mengetahui dengan lampiran pembelian yang dikirimkan oleh pihak sekolah kepada kami.
“Terkait apakah pihak sekolah benar-benar membelanjakan dana BOS untuk keperluan penanganan Covid-19 atau tidak kami tidak mengetahui pasti. Kami hanya menerima lampiran pembelian saja. Namun di akhir per triwulan mereka pihak sekolah akan membuat surat pertanggungjawaban (SPJ) langsung secara online,” tutup M. Fauzi.
Reporter : Harvery
Editor : Firman