KENDAL, Beritstegas.com – Suasana sakral sekaligus megah terasa di Pendopo Obyek Wisata Curugsewu, Kecamatan Patean, saat digelar Gebyar Budaya Nuswantoro dengan tema “Ngabekti Marang Leluhur Ing Pertapan Bolodewo”. Acara ini menghadirkan Kolepra (Komunitas Lereng Prau), budayawan se-eks Kawedanan Selokaton yang meliputi Kecamatan Patean, Sukorejo, Plantungan, dan Pageruyung, serta para pecinta budaya dari berbagai penjuru, Sabtu (27/09/2025).
Pagelaran ini bukan hanya menampilkan prosesi budaya, tetapi juga menghadirkan pemandangan luar biasa dari sudut-sudut arena. Di salah satu tenda berdiri pameran tosan aji, menampilkan berbagai keris pusaka warisan leluhur Jawa. Kilau bilah keris, detail pamor, hingga aura magis yang terpancar membuat pengunjung terpesona. Keris-keris tersebut menjadi simbol betapa adi luhungnya peradaban Jawa yang diwariskan nenek moyang.
Tak hanya itu, di sudut lain terlihat karya-karya seorang pelukis Jawa misterius, dengan goresan kanvas yang penuh makna. Lukisan-lukisan tersebut seakan berbicara, menampilkan sisi lain dari filosofi Jawa yang sarat spiritualitas.
Menambah kekayaan suasana, aroma kopi khas tempo dulu menyeruak dari sudut arena. Kopi dari Kedai Pesanggrahan disajikan dengan gaya tradisional; penyajinya mengenakan beskap lengkap, menghadirkan nuansa klasik yang membuat siapa saja serasa kembali ke masa lalu. Kopi ini menjadi simbol bahwa budaya bukan hanya soal benda pusaka, tetapi juga tentang cita rasa dan kebersamaan.
Sugeng Purwoko, pemilik Kedai Kopi Pesanggrahan sekaligus tokoh muda spiritualis Jawa, menyampaikan antusiasmenya.
“Ini momentum spektakuler, para tokoh muda bisa bersatu menyatukan budayawan hingga pagelaran ini terwujud,” ujarnya.
Ia menambahkan, sudah lama dirinya menantikan momen persatuan para budayawan dan spiritualis kejawen untuk bersama-sama nguri-uri warisan leluhur Jawa.
“Saya berharap keputusan pertemuan tadi benar-benar diwujudkan, agar Gebyar Budaya Nuswantoro menjadi tradisi dan agenda tahunan,” pungkasnya penuh harap.
Gebyar Budaya Nuswantoro kali ini membuktikan bahwa kekuatan budaya terletak pada kesatuan, kreativitas, dan penghormatan kepada leluhur. Sebuah perayaan budaya yang tidak hanya indah, tetapi juga penuh makna spiritual bagi masyarakat Kendal dan sekitarnya.
Pewarta : Pujiono
Editor : Firman