Semenjak Pandemi Covid-19 Omset Pedagang Bendera Menurun

  • Whatsapp
Bendera
Pedang penak penik bendera

BATURAJA, Berita tegas.Com – Semenjak pandemi covid-19 terlihat jelas Omset para pedagang bendera dan umbul-umbul menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) RI Ke-77 Republik Indonesia merosot hingga 20% sampai 30% persen. Menjelang HUT RI, tampak beberapa pedagang bendera musiman datang ke Baturaja Kabupaten OKU sejak awal bulan Juli lalu.

Pedagang-pedagang ini memajangkan jualannya di trotoar sepanjang Jl Ahmad Yani, Jl Dr. Moh Hatta dan Jalan lainnya yang ada di Kota Baturaja.

Bacaan Lainnya

Salah seorang pedagang bendera, Ramli (35) asal dari Muara dua yang berjualan di depan Kantor Pos Baturaja menuturkan, ia bersama keluarganya sengaja datang ke Baturaja untuk menjual bendera setiap tahunnya.

Mereka datang dengan semangat untuk meraup keuntungan, meskipun gairah pembeli tak sebesar tahun-tahun sebelum adanya pandemi covid-19.

Sebelum pandemi, Ramli dan Keluarganya mampu meraup untung hingga Jutaan rupiah selama satu bulan berjualan.

“Sebelum pandemi saya raup untung hingga Rp 5 juta, itu bersih saya bawa pulang. Tahun kemarin menurunnya hampir 30 %persen. Untuk tahun ini masih belum tahu,” katanya.

Ramli berjualan di Baturaja sejak 2017 untuk mengikuti jejak saudara yang telah lebih dulu berjualan menginjakkan kaki di Kota Baturaja.

Bersama keluarga, adiknya dan pamannya, mereka memajang segala jenis aksesoris bendera di sepanjang Jl.Ahmad Yani.

“Saya awalnya ikut paman, mulai dari tahun 2016 jualan di sini. Adik saya baru tahun ini, sebelumnya di Muara dua jualan. Awal Juli lalu kami datang ke sini, nanti tanggal 15 Agustus pulang,” jelasnya.

Pria asal Muaradua ini mengaku, semua bendera dan umbul-umbul ini dibuatnya sendiri di Muara Dua.

Setiap tahunnya, ia bisa membawa 2000 sampai 3000 lembar bendera atau 5 karung berisikan bendera umbul umbul dengan berbagai tipe dan ukuran.

Tetapi, tahun ini dirinya hanya memutuskan membawa bendera sedikit saja.

“Sebelum Covid-19 saya biasa bawa tujuh karung, kalau pulang biasanya sisa setengah karung. Kalau sekarang bawa empat karung, barangnya juga masih banyak, masih tiga karung setengah,” bebernya.

Laki-laki yang sehari-harinya menjahit ini mengatakan, mampu meraup penghasilan Rp1, juta sampai Rp1,5 juta per hari dengan menjual bendera. Namun, karena pandemi yang masih melanda, menyebabkan ekonomi lesu dan mempengaruhi omzet dagangannya.

“Sekarang paling Rp700 sampai Rp800 ribu per harinya udah syukur,” ungkapnya

Untuk bendera berukuran 90 centimeter dijual dengan harga Rp30 ribu, ukuran 120 cm dijual Rp40 ribu dan ukuran 150 centimeter dijual seharga Rp 60 ribu.

“”Umbul-umbul kerucut atau segitiga harganya Rp 25 ribu dan umbul-umbul horizontal dijual dengan harga Rp 35 ribu per meternya,” terang Ramli.

Pewarta : Rudi Hartono
Editor : Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.