Sarasehan Koperasi di Medan: Kupas Tantangan Digital hingga Inspirasi Rumah Gratis

Medan
Dari kiri ke kanan : Foto bersama Kepala satgas LPDB Sumatera La Ode Karsid, Kabid Koperasi UKM DiskopUKM Perindag Kota Medan, Anwar Syarif, Presdir Koperasi Syariah BMI Group, Kamarudin Batubara, Penulis Buku 100 Koperasi Besar Indonesia Irsyad Muchtar dan Ketua Panitia Sarasehan Devis Abuimau Karmoy. Dok-Dedi

MEDAN, Beritategas.com – Semangat gerakan koperasi di Kota Medan semakin bergairah. Hal ini terlihat dalam Sarasehan Gerakan Koperasi se-Kota Medan yang digelar di D’Palazz Café, Jalan D.I Panjaitan, Medan, kemarin. Acara yang diinisiasi oleh Koperasi Jasa Keluarga Pers Indonesia, Koperasi Produsen Pemuda Millenial dan Gen-Z Indonesia, serta Koperasi Syariah Harapan Mandiri itu menghadirkan puluhan pengurus koperasi untuk berdiskusi sekaligus bersilaturahmi.

Mengusung tema “Tantangan Masa Kini Koperasi Kota Medan”, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan (KopUKM Perindag) Kota Medan. Kepala Dinas Benny Iskandar Nasution yang diwakili Anwar Syarif menyampaikan apresiasi dan berharap forum semacam ini terus berlanjut sebagai ruang berbagi pengetahuan di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital.

Bacaan Lainnya

Sarasehan semakin menarik dengan kehadiran dua tokoh koperasi nasional, yakni Irsyad Muchtar, Pemimpin Redaksi Peluang Media Group sekaligus penulis buku 100 Koperasi Besar Indonesia, serta Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (BMI) Group.

Irsyad menekankan pentingnya koperasi untuk tidak hanya berorientasi sosial, tetapi juga bisnis. “Koperasi yang kuat lahir dari partisipasi modal anggota, kemandirian, dan solidaritas. Jangan bergantung pada hibah, karena modal anggota adalah keniscayaan bagi hidupnya koperasi,” katanya, Sabtu (23/8/2025).

Sementara itu, Kamaruddin atau yang akrab disapa Kambara membagikan pengalaman sukses BMI Group dalam mengelola koperasi berbasis bisnis yang tetap mengutamakan kesejahteraan anggota. Dengan pola ini, koperasi mampu memberikan gaji bagi pengurus dan pengawas, bahkan membagikan ratusan rumah gratis kepada anggotanya.

“Kami memberi pinjaman hingga Rp200 juta tanpa agunan, bahkan ada pembiayaan rumah sampai 20 tahun. Kalau anggotanya meninggal, dianggap lunas. Itu bentuk keberpihakan koperasi pada anggotanya,” ungkap Kambara.

Lebih dari itu, BMI Group juga menggerakkan program wakaf Rp2.000 yang kini telah terkumpul hingga Rp45 miliar dan tersebar di seluruh Indonesia. “Ini bukan sekadar teori, tapi fakta yang membuktikan koperasi bisa mandiri, berdaya, dan memberi manfaat luas,” pungkasnya.

Kontributor : Dedi
Editor : Firman

Ikuti Kami di :

Pos terkait

banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses