JAMBI, Beritategas.com – Pernikahan dalam Islam bukan sekadar ikatan cinta antara dua insan, tetapi juga sebuah perjanjian suci yang memiliki aturan jelas agar sah menurut syariat. Salah satu syarat utama dalam akad nikah adalah kehadiran dua orang saksi. Tanpa saksi, pernikahan dianggap tidak sah.
Dalam Islam, pernikahan bukan hanya urusan pribadi antara dua individu, tetapi juga memiliki konsekuensi sosial dan hukum. Oleh karena itu, Islam mewajibkan adanya saksi agar pernikahan menjadi jelas dan diketahui oleh masyarakat, sehingga tidak terjadi fitnah atau kecurigaan.
Rektor Universitas Jambi (UNJA) Prof. Helmi, menjadi saksi nikah putra tunggal Wakil Rektor 1 UNJA, dokter Renanda Adha Anugrah (Rere) dengan tambatan hati bernama Risa Salsabila, SH. (Risa). Prosesi akad nikah berlangsung khidmat dan penuh kebahagiaan di Gedung Maulidia Convention Center (MCC) Jl. Depati Parbo, Kel.Pematong Sulur, Kec. Telanaipura, Kota Jambi pada Minggu (21/09/2025).
Dokter Renanda Adha Anugrah adalah Putra tunggal dari bapak Prof. Dr. Drs. Ilham, M.Kes & Ibu Prof. Dr. Hafrida, S.H., M.H. wakil rektor UNJA bidang akademik mempersunting Risa Salsabila, SH putri kedua dari bapak Hari Hariadi & ibu Susilawati.
Prof. Helmi mengucapkan selamat kepada kedua mempelai dan kedua keluarga besar serta mendoakan kedua mempelai agar diberkahi Allah SWT dengan rumah tangga yang sakinah ma wadda wa rahmah. Ia meminta seluruh pihak, baik keluarga mempelai lelaki dan perempuan, untuk senantiasa menjadi orang tua yang memberi petuah agar pernikahan tersebut langgeng dan bahagia selalu.
“Kita berharap pernikahan yang baru saja kita saksi ini sekali saja dilakukan dalam seumur hidup. Serta pentingnya komunikasi dan saling pengertian dalam membina rumah tangga,” imbuhnya.
Pernikahan dokter Renanda Adha Anugrah (Rere) dengan pasangannya Risa Salsabila, SH. (Risa) dipandu oleh penghulu Kantor Urusan Agama Kecamatan Telanaipura disaksikan Rektor UNJA, keluarga kedua mempelai, dan tamu undangan lainnya.
Acara berlangsung lancar dan penuh kehangatan, dihadiri oleh kerabat dan tamu undangan.
Usai akad nikah dilanjutkan dengan resepsi. Semarak Pesona bugis begitu terasa di gedung MCC, karena seluruh kepanitian baik dari pihak mempelai laki maupun perempuan dan bestie bunda Hafrida memakai Busana Bugis.
Suasana terlihat begitu semarak dengan warna-warni cerah dan motif khas keindahan estetika ’Baju Bodo’, pakaian adat Bugis-Makassar.
Resepsi berlangsung hangat dan penuh doa restu bagi pasangan pengantin yang baru saja mengikat janji suci.
Bunda Hafrida menyampaikan ucapan terima kasih kepada tamu undangan yang telah berkenan hadir. Serta terimakasih untuk semua sanak saudara, tetangga dan teman teman di kepanitian atas perkenannya memakai busana adat bugis atas permintaan bunda.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dalam setiap rumah tangga yang dibangun di atas keimanan dan ketaqwaan. Aamiin.
Pewarta: A. Erolflin
Editor: Firman
