Rahasia dan Hikmah Ibadah Haji

Yang kedua wahai saudaraku, haji mengingatkan kita akan perjalanan seseorang menuju alam akhirat.

Orang yang berhaji akan meninggalkan negara tercintanya. Begitu pula seseorang yang meninggal dunia, maka ia juga akan meninggalkan dunia tempat ia tinggal sebelumnya.

Bacaan Lainnya

Sebagaimana seseorang yang sedang haji melepaskan seluruh pakaiannya dan hanya menggunakan 2 helai kain ihram, begitu pula kondisi seseorang tatkala meninggal dunia, maka akan dilepaskan seluruh bajunya darinya. Lalu, ia akan dimandikan dan hanya dipakaikan kain kafan berwarna putih saja.

Di dalam wukuf seorang jemaah haji di Padang Arafah, maka itu adalah miniatur kecil dari salah satu kejadian di hari kiamat.

Allah Ta’ala berfirman,
“Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?” (QS. Al-Muthaffifin: 4-6)

Pada hari Arafah, tatkala jemaah haji berdiri bersama-sama, bermunajat dan berdoa kepada Allah Ta’ala, maka itu merupakan salah satu gambaran bagaimana nantinya seluruh manusia berkumpul dan menghadap Allah Ta’ala untuk menunggu hisab akan amal perbuatan yang mereka lakukan di dunia.

Karena hal ini juga, Allah Ta’ala memulai surah Al-Hajj, surat yang membahas ibadah haji ini, dengan peringatan akan dahsyatnya hari kiamat.

Allah Ta’ala berfirman,
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu. Semua wanita yang menyusui anaknya lalai dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil. Dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk. Akan tetapi, azab Allah itu sangat kerasnya.” (QS. Al-Hajj: 1-2)

Di antara hikmahnya juga adalah besarnya pahala yang akan didapatkan oleh seorang hamba tatkala melaksanakan ibadah haji dan ia merupakan seutama-utamanya amalan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
”Dari satu umrah ke umrah yang lain adalah penghapus dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur, tidak ada balasan baginya, melainkan surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)

Pada kesempatan yang lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya,
“Manakah amalan yang paling utama?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Lalu, ditanya lagi, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Jihad fi sabilillah (berperang di jalan Allah).” Lalu, ditanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Maka, beliau menjawab, “Haji mabrur.” (HR. Bukhari no. 26).

Ikuti Kami di :

Pos terkait

banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses