JAMBI, Beritategas.com – Ibadah haji adalah ibadah yang memiliki berbagai keistimewaan. Seluruh umat Islam mengimpikan untuk bisa melaksanakan rukun Islam kelima ini di Tanah Suci Makkah. Alhamdulillah pada kesempatan ini, Jumat (03/05/2025) bertepatan dengan 3 Dzulhijjah 1446 H ustadz Sadam Husen, S.Sy dalam kajian Islami menampilkan tema tentang “Rahasia dan Hikmah Ibadah Haji”.
Ma’asyiral muslimin, yang dimuliakan Allah Ta’ala.
Pertama-tama, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala, serta manfaatkanlah waktu yang kita miliki untuk bergegas menyambut hidayah dan kebaikan serta menjauhkan diri dari hal-hal yang melalaikan.
Resapilah wahai saudaraku, firman Allah Ta’ala,
“Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu. Maka, barangsiapa yang mendapat petunjuk, sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu.” (QS. Yunus: 108).
Saat hidayah dan petunjuk ini menyapa, sambutlah hidayah tersebut dengan hati yang lapang, bergegaslah untuk beramal dan melakukan kebaikan, karena sesungguhnya diri kitalah yang memegang kendali, apakah diri kita akan menjadi hamba yang beruntung atau menjadi hamba yang merugi lagi celaka.
Menurut ust. Sadam, sesungguhnya ibadah haji merupakan perjalanan yang sarat akan keimanan dan pengagungan kepada Allah Ta’ala. Sungguh, ia merupakan perjalanan yang paling mewah dan paling nikmat. Karena di dalamnya menggabungkan kemuliaan waktu dengan kemuliaan tempat.
Marilah bersama-sama mengingat dan saling mengingatkan akan beberapa pelajaran berharga serta rahasia-rahasia yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, maka akan bertambah pula keimanan dan pengagungan kita kepada Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman,
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32)_
Ma’asyiral mukminin yang semoga mendapatkan rahmat Allah Ta’ala,
Hikmah pertama dari syariat haji adalah mudahnya menyatukan dan menyelaraskan kaum muslimin serta bersatunya mereka dalam satu barisan yang sama.
Di musim haji, kaum muslimin datang berbondong-bondong dari segala penjuru dunia. Tidak ada perbedaan di antara mereka, baik yang kaya maupun yang miskin, yang terpandang maupun yang biasa saja, atau yang berkulit putih maupun yang berkulit gelap.
Semua datang dengan niat memenuhi panggilan Allah, beribadah kepada-Nya dengan hanya mengenakan kain ihram putih sederhana serta menanggalkan baju-baju mewah yang biasanya mereka kenakan.