JAMBI, Beritategas.com – Menjaga lisan di era digital sangat penting karena perkataan, baik lisan maupun tulisan, bisa menyebar luas dan menimbulkan dampak besar, seperti konflik, ujaran kebencian, dan penyebaran fitnah, yang justru mendatangkan dosa. Dengan menjaga lisan, seseorang dapat membangun hubungan baik, menyebarkan kebaikan dan ilmu, serta menunjukkan akhlak terpuji di dunia maya yang penuh dengan interaksi instan.
Alhamdulillah pada kesempatan Jumat (03/10/2025), 10 Rabi’ul Akhir 1447 H ini, kita masih senantiasa diberikan rahmat hidayah serta inayah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala a’ala sehingga kita diberikan kemudahan untuk mengungkapkan rasa syukur dengan melaksanakan rangkaian ibadah dalam keadaan sehat walafiat.
Sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala a’ala, ustadz Sadam Husen, S.Sy mengajak kita untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala a’ala dengan sebenar-benar keimanan dan sebaik-baik ketakwaan, minimal dengan jalan “imtitsalu awamirillah wajtinabu nawahihi” yaitu menjalankan apa pun yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala a’ala dan berupaya dengan sungguh-sungguh untuk menjauhi apa pun yang dilarang-Nya.
Shalawat dan salam, semoga terlimpah kepada junjungan nabi besar kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Penghulu para nabi dan rasul. Pelita kegelapan akhir zaman. Panutan yang senantiasa kita harapkan syafaatnya.
Semoga kita salah satu diantaranya mendapatkan syafaatnya kelak di yaumil qiyamah. Aamiin ya roballalamiin.
Untuk itu marilah kita selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala a’ala. Karena sebaik baik bekal adalah ketakwaan.
Salah satu bentuk perintah Allah yang harus kita laksanakan sebagai konsekuensi dari ketaqwaan kita kepada Allah yaitu menjaga lisan dari segala hal yang menyebabkan kita terjerumus kepada kekufuran dan kemusyrikan hingga mengakibatkan kita masuk neraka.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Qaf. 18:
“mâ yalfidhu ming qaulin illâ ladaihi raqîbun ‘atîd”
“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir. (Qaf: 18)