Muhasabah Diri dari SYUBHAT

Ada pegangan yang dapat digunakan agar terhindar dari nafsu duniawi adalah, Shihhatul yaqin, yaitu yaqin benar akan adanya rizqi dari Allah Subhanahu wa Ta’ala a’ala.

Cobalah ingatkan diri kita ketika ingin melakukan dan mengambil sesuatu yang berbau haram. Ingat bahwa tanpa melakukan itupun Allah Subhanahu wa Ta’ala a’ala akan memberikan rizqinya kepada kita. Karena semua makhluk di bumi ini Allah Subhanahu wa Ta’ala a’ala telah siapkan rizqinya masing-masing. Maka janganlah kawatir tidak mendapat bagian atau terlewatkan.

Bacaan Lainnya

Bukankah cicak yang tidak bersayap itu juga mendapatkan santapannya dari binatang yang bersayap? Apalagi kita manusia, yakinlah Allah pasti akan mencukupi kebutuhan kita. Tidak perlu ada rasa tamak dalam hati kawatir kalau-kalau tidak mendapatkan bagian ini atau itu.

Maāsyirol muslimin rokhimakumullah
Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya sahabat “ya Rasulullah saya memiliki seekor onta, manakah lebih baik Saya biarkan dengan bertawakal, ataukah saya ikat dengan tali kemudian saya tawakkal?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab “talilah dia kemudian kamu bertawakkal”. pasrah dan menggantungkan diri kepada Allah itu boleh dilakukan setelah ada usaha yang maksimal.

Agar Merasa tenang dengan apa yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala a’ala. Bahwasannya hidup dengan kekayaan atupun kesederhanaan dapat diterima dengan lapang dada. Kekurangan merupakan cobaan kemewahan merupakan ujian.

Bagaimanapun keadaan hidup di dunia ini diterima dijalani dengan tenang dan tentram. Merasa tenang ketika ingat bahwa segala yang berlaku tidaklah lain kecuali kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala a’ala, ini adalah urusan hati.

Ketika segalanya berjalan dan terjadi pada diri kita, entah itu membuat diri kita nyaman atau enggan.

Ingatlah dengan pesan Allah Subhanahu wa Ta’ala a’ala dalam Surat Ar-Ra’d ayat 28
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang tenteram”.

Diakhir pertemuan ini ust Sadam mengajak kita semua berdoa, Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala a’ala memberikan kita taufik untuk mempelajari agamanya dan mengamalkannya. Serta menjadikan kita para pemburu surga bukan para pemburu dunia. Aamiin.

Pewarta: A. Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :

Pos terkait

banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses