Makna & Hakikat Wukuf di Padang Arafah

JAMBI, Beritategas.com – Puncak haji 2025 di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) telah selesai dan berjalan lancar. Sekarang mayoritas jamaah sudah berada di Makkah untuk menjalani tawaf ifadah, sai, tahallul dan tawaf wada.

Tapi tidak ada salahnya kita mengetahui tentang Makna dan Hakikat Wukuf di Padang Arafah. Wukuf di Arafah termasuk ke dalam rukun haji, apabila rukun tidak dipenuhi tentu dapat memengaruhi sah atau tidaknya ibadah haji. 

Wukuf di Padang Arafah memiliki makna dan hakikat yang sangat mendalam dalam ibadah haji. Secara bahasa, wukuf berarti berhenti atau berdiam diri. Secara istilah, wukuf di Arafah adalah berdiam diri di Padang Arafah pada waktu tertentu, yaitu sejak matahari tergelincir di hari ke-9 Dzulhijjah hingga terbit fajar di hari ke-10 Dzulhijjah.

Menurut ust. Umar Lc, wukuf bukan sekadar berhenti, tetapi juga momentum untuk introspeksi diri, memohon ampunan, dan memperbaharui komitmen kepada Allah. 

Hal ini mengisyaratkan, segala yang semula bergerak, suatu saat akan berhenti. Semua yang hidup akan mati, Arafah menjadi lambang Padang Mahsyar.

”Saat manusia menghadap Allah dengan status yang sama. Manusia diam, cemas, dan penuh harap saat menunggu keputusan Allah subhanahu wa ta’ala, surga atau neraka,” ujarnya.

Arafah adalah lambang Maqam Ma’rifah Billah. Semua perbedaan sirna. Semua berstatus sama, sebagai hamba Allah. Baju kebesaran entah itu ia seorang pejabat, atau rakyat biasa tidak lagi ada perbedaan, semuanya ditanggalkan.

Wukuf Mengisyaratkan pentingnya berhenti sejenak dari hiruk-piruk kehidupan duniawi. Agar dapat berpikir, menimbang, dan merencanakan agenda kehidupan jangka panjang.

Di Arafah inilah umat islam diminta untuk berdiam, merenung, berintropeksi dan bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Di Arafah, seorang muslim diharapkan bisa lebih mengenali dirinya dan Allah subhanahu wa ta’ala sebagai Tuhannya.

Wukuf di Arafah mengandung pesan penting tentang kefanaan dunia, kesetaraan di hadapan Tuhan, kesadaran akan pengawasan Ilahi, dan pengenalan diri serta Tuhan.

Ust. Umar mendoakan, bagi yang telah melaksanakan ibadah haji semoga menjadi haji mabrur, dan mereka yang belum berhaji semoga diberikan kemudahan dan kelancaran untuk menunaikan ibadah haji, serta diberikan kesempatan untuk menjadi haji yang mabrur. Aamiin.

Beberapa doa dan amalan yang bisa dilakukan untuk mempercepat atau memudahkan perjalanan menuju ibadah haji, antara lain:

Memperbanyak doa dan selawat:
Doakan agar dimudahkan untuk menunaikan haji, seperti doa Nabi Ibrahim dan doa agar dipermudah menuju Baitullah. Juga memperbanyak selawat kepada Nabi Muhammad SAW. 

Menyisihkan rezeki untuk tabungan haji:
Menabung untuk biaya haji adalah langkah penting dalam mempersiapkan diri secara finansial. 

Memperbanyak istigfar:
Istigfar merupakan permohonan ampun kepada Allah yang dapat membuka pintu rezeki dan kemudahan. 

Pewarta: A. Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.