JAMBI, Beritategas.com – Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Universitas Jambi (UNJA), mengadakan kegiatan Workshop Penyusunan Instrumen Evaluasi Kompetensi Mahasiswa Peserta Pembelajaran Luar Kampus, dengan mengundang narasumber hebat dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kegiatan dilaksanakan di Ruang Rapat Senat Lantai 8 Gedung UNIFAC, Kampus UNJA Mendalo, Selasa (22/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UNJA, Prof. Dr. Hafrida, S.H., M.H., Ketua LPMPP UNJA, Prof. Dr. Sunarti, S.P., M.P., Ketua Pelaksana, Gusmi Kholijah, S.Si., M.Si., serta Koordinator Pusat dan staf LPMPP. Kegiatan ditujukan kepada Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama dari setiap Fakultas di UNJA, Koordinator Program Studi, dan tim pembelajaran luar kampus di lingkungan UNJA.
Workshop ini menghadirkan narasumber, Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd., selaku Dosen sekaligus Kepala Badan Bimbingan dan Konseling dan Pengembangan Karier (BKPK) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Prof. Dr. Hafrida, S.H., M.H., menyoroti pentingnya pemahaman mengenai perubahan istilah dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi pembelajaran luar kampus atau ’Kampus Berdampak’.
“Program ini bukan sekadar pergantian istilah, tetapi merupakan kelanjutan dari kebijakan yang telah berjalan selama empat tahun terakhir. Tujuannya kini lebih ditekankan pada dampak yang dihasilkan, baik bagi mahasiswa, institusi, maupun masyarakat secara sosial. Walaupun panduan resminya belum turun, kegiatan workshop hari ini menjadi langkah awal untuk memahami indikator penyusunan instrumen evaluasi pembelajaran luar kampus, agar kebijakan ini dapat diterapkan dengan lebih terarah,” ujar Prof. Hafrida.
Prof. Dr. Sunarti, S.P., M.P., menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan menyusun instrumen untuk mengukur kompetensi dan dampak pembelajaran luar kampus.
“Hari ini kita mengadakan workshop dengan tema penyusunan instrumen pengukuran kompetensi mahasiswa yang mengikuti pembelajaran di luar kampus. Sebelumnya, LPMPP juga telah melaksanakan workshop serupa untuk menyusun instrumen pengukuran capaian pembelajaran di program studi. Dua instrumen ini nantinya dapat digunakan untuk mengukur CPL sesuai kurikulum reguler sekaligus menilai dampak pembelajaran luar kampus. Istilah Merdeka Belajar Kampus Merdeka kini telah digantikan dengan Kampus Berdampak. Namun berdasarkan Permen 39, perguruan tinggi tetap wajib memfasilitasi mahasiswa yang ingin mengikuti pembelajaran di luar kampus. Karena itu, kami berharap para Wakil Dekan Bidang Akademik dapat memberikan pemahaman kepada seluruh Kaprodi agar tidak menghalangi mahasiswa menggunakan haknya tersebut,” ujar Prof. Sunarti.
Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi seluruh peserta, khususnya dalam memahami dan menyusun instrumen evaluasi kompetensi mahasiswa pembelajaran luar kampus. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar fakultas di lingkungan UNJA dalam mewujudkan sistem evaluasi yang terarah dan selaras dengan kebutuhan kurikulum.
Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman