KENDAL, Beritategas.com – Sebagai bentuk pemenuhan hak dasar kesehatan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIB Plantungan resmi membentuk Puskesmas Khusus Lapas. Inisiatif ini lahir dari kolaborasi tiga instansi, yaitu Pemerintah Kabupaten Kendal yang diwakili oleh Camat Plantungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal melalui Puskesmas Plantungan, serta pihak Lapas Pemuda Plantungan, Selasa (16/09/2025)
Kepala Lapas Pemuda Plantungan, Suharno, S.H., M.H., menegaskan bahwa pembentukan puskesmas khusus ini merupakan wujud tanggung jawab negara dalam menjamin hak kesehatan setiap warga negara, termasuk mereka yang sementara ini menjalani pidana di balik jeruji besi.
“Kami membuat puskesmas pembantu atau puskesmas khusus ini sebagai bentuk tanggung jawab kami kepada warga binaan. Ini adalah hak dasar mereka yang harus diberikan oleh negara. Karena lapas tidak memiliki tenaga kesehatan khusus, maka kami menggandeng pihak kecamatan dan Puskesmas Plantungan untuk membantu,” jelasnya.
Camat Plantungan, M. Muchrobin HS, S.H., M.Si., menyambut baik langkah ini. Ia menegaskan bahwa persoalan kesehatan seluruh warga di wilayah Plantungan, termasuk di dalam lapas, adalah tanggung jawabnya sebagai pemangku wilayah.
“Sejak lama kami sudah melaksanakan pelayanan kesehatan di 12 desa dan kini juga di Lapas Pemuda Plantungan. Kami memastikan bahwa semua warga tanpa terkecuali mendapat hak layanan kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Plantungan, dr. Karyadi, menambahkan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh. Ia menjelaskan bahwa puskesmas memiliki kewajiban mencari solusi atas berbagai persoalan kesehatan di wilayah kerjanya, termasuk di lapas.
“Kami telah menyiapkan tenaga medis dan dokter sesuai kebutuhan, termasuk kunjungan rutin ke lapas. Selain itu, kami juga menyiapkan stok obat-obatan standar agar kebutuhan kesehatan warga binaan dapat terpenuhi dengan baik,” terangnya.
Dengan adanya Puskesmas Khusus Lapas Plantungan ini, diharapkan layanan kesehatan bagi warga binaan dapat berjalan lebih optimal. Kolaborasi lintas instansi ini menjadi bukti nyata bahwa negara hadir untuk semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali, demi mewujudkan keadilan dan kemanusiaan di bidang kesehatan.
Pewarta : Pujiono
Editor ::Firman