Kultum Ramadhan: Pintu-Pintu Surga, Mau Masuk dari Mana

JAMBI, Beritegas.com – Beribadah kepada Allah merupakan ikhtiar umat muslim untuk menggapai kehidupan yang baik setelah kematian, kehidupan di surga nya Allah. Surga itu sendiri banyak disebutkan dalam berbagai riwayat.

Beberapa di antaranya menyebutkan bahwa surga dapat digapai melalui delapan pintu. Apa sajakah pintu-pintu tersebut? Berikut ustadz Umar, Lc menguraikan untuk Bapak, ibu yang dirahmati Allah.

Bacaan Lainnya

Allah subhanahu wata‘ala dalam surat An-Nahl: 71
“Allah melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal rezeki. Akan tetapi, orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezekinya kepada para hamba sahaya yang mereka miliki sehingga mereka sama-sama (merasakan) rezeki itu. Mengapa terhadap nikmat Allah mereka ingkar?”

Di ayat ini Allah subhanahu wata‘ala menyebutkan tentang rezeki yang dilebihkan dan menyebutkan pula orang-orang yang dilebihkan rezeki, tetapi dia tidak mau berbagi. Tentunya rugi bagi siapa saja yang enggan berbagi atau tidak mau menginfakkan rezekinya untuk kebahagiaan orang lain. Karena, kelak ada pintu-pintu surga yang akan memanggil-manggil kepada orang-orang calon penghuni surga, di antaranya adalah kepada orang-orang yang ahli berbagi rezeki atau ahli bersedekah.

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw., “Barang siapa yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga.”
Dikatakan kepadanya, “Wahai Abdullah, inilah kebaikan (dari apa yang kamu amalkan). Barang siapa dari kalangan ahli salat, dia akan dipanggil dari babus shalah (pintu salat). Dari kalangan ahli jihad, Allah akan panggil dari babul jihad (pintu jihad).
Dari kalangan ahli puasa, dia akan dipanggil dari pintu Ar-Rayyan. Dari kalangan ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah (babus shadaqah).”

Abu Bakar ra. berkata, “Wahai Rasulullah, jika seseorang dipanggil di antara pintu-pintu yang ada, itu sebuah kepastian, tapi apakah mungkin seseorang akan dipanggil dari semua pintu?” Beliau menjawab, “Benar, dan aku berharap kamu termasuk diantara mereka.” (HR Al-Bukhari).

Masing-masing pintu tersebut diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan amalan ibadah sebagaimana nama dari pintu-pintu tersebut.

Namun, hadis tersebut hanya menyebutkan empat pintu saja. Bagaimana dengan empat pintu lainnya?

Empat Pintu Surga Lainnya
Para ulama memiliki beberapa pendapat terkait empat pintu selain yang telah disebutkan di atas.

Imam Muslim menyebutkan bahwa empat pintu tersebut ialah babut taubah (pintu tobat), babul kazhimil ghaiza (pintu menahan marah), babur radhiin (pintu rida), dan babul ayman (pintu kanan).

Sementara Ibnu Hajar Al Asqalani menyebutkan bahwa pintu tersebut adalah babul hajji (pintu haji), babul kazhiminal ghaiza wal ‘afina ‘anin naas (pintu menahan marah dan memaafkan manusia), babul ayman (pintu kanan), dan babudz dzikri (pintu zikir) atau bisa pula babul ilmi (pintu ilmu).

Terakhir terdapat pula hadis riwayat Tirmidzi yang menyebutkan bahwa salah satu di antara pintu-pintu tersebut adalah babul walid (pintu berbakti kepada orang tua).

Banyaknya pintu surga Allah merupakan sebuah isyarat besar bahwa banyak jalan bagi umat muslim untuk dapat menggapai surga.

Merupakan sebuah ketakutan besar bagi seorang muslim apabila kelak di penghujung waktu tidak ada satu pun di antara pintu-pintu tersebut yang dapat ia masuki.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah cukup hanya dengan melakukan salat dapat memasukkan seorang muslim ke dalam surga? Ataukah cukup hanya dengan melakukan puasa dan sedekah?

Jawabannya tentu saja tidak. Terdapat banyak kisah mengenai para ahli ibadah yang berakhir masuk neraka. Alasannya antara lain karena tidak dapat menjaga lisan, suka bergunjing, abai terhadap anak yatim, dan zalim terhadap hewan peliharaannya.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya bagi umat muslim untuk selalu memperbanyak ibadah, memperbaiki niat, menghindari perbuatan haram, dan terus menebar kebaikan.

Bagaimanapun, ikhtiar maksimal adalah jalan terbaik untuk menggapai rida dan surga Allah karena masuk tidaknya seorang muslim ke dalam surga adalah atas kehendak Allah Swt.

Tidak ada satu pun makhluk di dunia yang dapat melawan atau menghindari kehendak-Nya.

Wallahu A’lam Bishawab.

Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.