SRAGEN, Beritategas.com – Setelah kemarin muncul video di mesia sosial yang menyudutkan institusi TNI, sekarang muncul video klarifikasi dari unggahan video tersebut. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sragen, Zulfikar Mahmud Syah Al Jayati, S. Pd menanggapi hal tersebut, Selasa (24/06/25).
Zulfikar menjelaskan bahwa di era digital saat ini, media sosial menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, kemudahan dalam berbagi informasi juga membawa tantangan besar. Maraknya hoaks atau berita bohong yang tersebar begitu cepat tanpa verifikasi.
“Penting bagi masyarakat, terutama generasi muda untuk cakap dalam bermedia sosial. Tidak mudah mempercayai berita hoaks atau bohong yang tersebar cepat tanpa verifikasi. Artinya, tidak hanya aktif menggunakan media, tetapi juga cerdas dalam menyaring informasi yang diterima dan dibagikan. Generasi muda adalah kekuatan perubahan. Di tangan kalian, media sosial bisa jadi ruang untuk berkarya, berbagi inspirasi dan menyebarkan semangat positif”, jelasnya.
Ditambahkan oleh Zulfikar bahwa media sosial lebih baik untuk menyuarakan hal baik, tidak untuk menyebar ujaran kebencian.
“Gunakan media sosial untuk menyuarakan hal baik, membangun empati, mendukung sesama dan membuka wawasan. Jangan jadikan media sosial sebagai tempat untuk menyebar kebencian, menghina atau menjatuhkan orang lain. Ujaran kebencian bukan bentuk keberanian, melainkan tanda kurangnya empati,” tambahnya.
Jejak digital tidak bisa dihapus begitu saja, jadi generasi yang cerdas dalam menggunakan media sosial.
“Ingat, jejak digital tidak bisa dihapus begitu saja. Bijaklah sebelum menulis, berpikirlah sebelum membagikan. Satu kata bisa menguatkan, tapi juga bisa menyakiti, pilihlah yang membangun. Mari jadi generasi yang cerdas, santun dan bertanggung jawab dalam bermedia sosial. Karena perubahan besar, dimulai dari hal kecil yang kita bagikan hari ini,” pungkasnya.
Pewarta: Widiyo Prakoso
Editor: Firman
