Allah subhanahu wata’ala berfirman, al-Quran Surat al-Baqarah: 195,
“Dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri.”
Termasuk sikap lembut kepada diri sendiri juga termasuk dalam mengamalkan agama; tidak memberat-beratkan diri dan bersikap berlebihan melampaui batasan yang telah ditentukan oleh pembuat syariat.
Dalam sebuah hadits, Shahih al-Bukhari no. 1848; Shahih Muslim no. 1970, disebutkan bahwa Abdullah bin Amr adalah sahabat yang memiliki semangat ibadah yang sangat kuat.
Maka Rasulullah bersabda kepadanya, “Wahai Abdullah, ada yang mengabarkan kepadaku bahwa kamu selalu puasa setiap hari, dan shalat sepanjang malam.
Dan kamu mengatakan pula,‘ Aku akan shalat malam dan puasa pada siang hari sepanjang hayatku.’
“Benar wahai Nabi Allah. Dan saya tidak bermaksud apa-apa, kecuali untuk kebaikan.” jawab Abdullah.
“Jangan lakukan yang demikian, karena jika kamu terus seperti itu, matamu akan mengantuk dan badanmu akan melemah. Aku pun shalat malam dan tidur. Aku juga puasa, dan berbuka.
Oleh itu, shalat dan tidurlah. Berpuasa dan berbukalah. Karena badanmu memiliki hak atas dirimu, matamu memiliki hak atas dirimu, dan keluargamu memiliki hak atas dirimu. Berpuasa dan berbukalah. Puasalah tiga hari setiap bulan. Itu sudah sebanding dengan puasa setiap hari.”
“Tapi aku sanggup lebih daripada itu, wahai Rasulullah.” ujar Abdullah.
“Jika demikian, puasalah tiga hari setiap bulan. Itu sebanding dengan puasa setiap hari sepanjang tahun.”
“Ya Rasulullah, aku sanggup lebih dari itu.” kata Abdullah lagi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika demikian, berpuasalah dua hari setiap Jumat, yaitu Senin dan Kamis.”