SIBISA, Beritstegas.com – Suasana akhir pekan di Toba Caldera Resort, Sibisa, Sabtu (20/9/2025), terasa lebih hidup dari biasanya. Dua puluhan pegawai baru Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) berkumpul untuk mengikuti pelatihan jurnalistik yang dikemas dalam bentuk workshop menulis berita, fotografi, dan videografi. Acara ini digelar secara hybrid, tatap muka dan daring, sehingga peserta dari kantor BPODT di Medan bisa ikut serta.
Pelatihan ini bertujuan membantu pegawai BPODT mengasah kemampuan komunikasi dan dokumentasi, agar setiap kegiatan dan program BPODT dapat dipublikasikan dengan cara yang lebih menarik. Hal ini sekaligus mendukung promosi pariwisata Danau Toba ke khalayak luas.
Plt Kepala Divisi Komunikasi Publik BPODT, Gito Marnakkok Pardede, dalam sambutannya menekankan pentingnya keterampilan jurnalistik bagi para pegawai.
“Kita adalah ujung tombak yang menyampaikan apa saja yang dikerjakan BPODT. Semua kegiatan harus dikemas dengan baik agar publik tahu dan tertarik,” ujarnya.
Untuk memperkuat materi, BPODT menghadirkan empat narasumber profesional: Risky Cahyadi, Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan; Dr Muhammad Said Harahap, fotografer senior sekaligus dosen Ilmu Komunikasi FISIP UMSU; praktisi media Devis Abuimau Karmoy; serta fotografer freelance sekaligus penulis buku Dedy Hutajulu.
Muhammad Said membuka sesi fotografi dengan menjelaskan sejarah singkat kamera, dasar pengoperasian kamera SLR, hingga konsep segitiga exposure, ISO, dan diafragma. Setelah itu, peserta langsung praktik memotret di sekitar lokasi pelatihan.
Sesi berikutnya bersama Risky Cahyadi mengupas cara mendokumentasikan acara dalam video singkat yang padat informasi. Risky mencontohkan liputannya tentang Festival Hantu Lapar di Vihara Gunung Timur, Medan, yang berhasil dikemas dalam video berdurasi hanya dua menit tanpa kehilangan momen penting.
Devis Karmoy kemudian membedah perbedaan karya jurnalistik, content writing, dan copywriting. Menurutnya, tulisan yang menarik dapat menjadi alat promosi wisata yang ampuh.
Pada sesi terakhir, Dedy Hutajulu mengajak peserta mengenal TEMPLATE FAKTA sebelum mulai menulis berita. Template ini berisi panduan sederhana berbasis rumus 5W+1H (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana). Dengan format yang jelas, peserta jadi lebih mudah mengumpulkan informasi penting dari lapangan, baik melalui observasi maupun wawancara.
Banyak peserta mengaku template tersebut sangat membantu mereka yang sebelumnya bingung harus mulai dari mana. Setelah semua kolom terisi, menulis berita terasa lebih ringan dan terarah. Mereka hanya perlu merangkai poin-poin yang sudah ada menjadi paragraf yang runtut.
Antusiasme peserta membuat suasana pelatihan kian hidup. Mereka sangat aktif bertanya dan memamerkan hasil karya. Juan tampak sangat bersemangat menunjukkan tulisannya, sementara Via dengan percaya diri membacakannya di depan teman-temannya. Bahkan peserta yang bergabung melalui Zoom dari Medan juga tak kalah aktif, karya mereka ditampilkan di layar monitor dan menuai tepuk tangan. Generasi muda ini menunjukkan kreativitas yang siap mendorong promosi Danau Toba ke level lebih tinggi.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama. Beberapa karya terbaik rencananya akan dipublikasikan di media online dailyklik.id, sebagai bentuk apresiasi sekaligus motivasi bagi pegawai baru BPODT untuk terus mengasah kemampuan jurnalistik mereka.
“Bekal yang kalian dapatkan hari ini akan membantu mendokumentasikan kegiatan secara profesional, sehingga keindahan Danau Toba dan program pengembangannya semakin dikenal luas,” pungkas Gito.
Kontributor : Dedi
Editor : Firman