JAMBI, Beritategas.com – Prof. Dr. Drs. Akmal, M.Pd., atau yang lebih akrab dikenal sebagai Akmal Sutja, adalah seorang akademisi yang memiliki perjalanan panjang dalam dunia pendidikan.
Lahir pada tahun 1959 di Nagari Batipuh, tempat bersejarah yang menjadi latar kisah ‘Tenggelamnya Kapal Van der Wijk’ karya Hamka.
Akmal merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, ayahnya S. Pakiah Sutan, dan ibunya, Tjari Koto, turut memberikan pengaruh besar pada perjalanan hidupnya. Prof.
Akmal merupakan salah satu guru besar yang akan dikukuhkan pada Rabu (13/11/2024). Hal ini sesuai dengan Keputusan Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi tentang kenaikan jabatan akademik/fungsional dosen.
Pendidikan dasar Prof. Akmal dimulai di kampung halamannya, lulus dari SD pada tahun 1971, kemudian melanjutkan ke MTsAIN hingga tamat pada tahun 1974, dan MAN pada tahun 1977.
Minatnya di bidang pendidikan mengantarkannya menempuh D-II PPKn pada 1980 dan melanjutkan S-1 di bidang PMP/IKN di Universitas Negeri Padang (UNP), selesai pada tahun 1983. Akmal memperoleh gelar Magister Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di bidang Bimbingan dan Penyuluhan pada tahun 1989, lalu melanjutkan hingga meraih gelar Doktor dari UPI pada tahun 2013.
Karir Prof. Akmal di dunia pendidikan terus berlanjut sejak bergabung sebagai dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi pada tahun 1984.
Dalam kiprahnya, ia pernah mengemban berbagai tanggung jawab penting, termasuk sebagai Pembantu Dekan 1 FKIP, Ketua Unit Pelayanan Bimbingan Konseling, Ketua Program Studi PGSD Sarolangun, dan Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan (2013-2018), dedikasinya diakui pada tahun 1991 ketika ia dinobatkan sebagai Dosen Teladan Universitas Jambi.
Prof. Akmal di luar tugas akademis, juga aktif di berbagai organisasi. Ia merupakan pendiri dan Ketua Pengurus Daerah Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) di Jambi pada periode 1993-1998 dan kembali menjabat pada periode 2015-2023.
Selain itu, ia mempelopori berdirinya organisasi Alumni UNP di Jambi dan pernah menjadi Ketua 1 LKMD Desa Mendalo Darat (1997-2002).
Kini, Prof. Akmal masih aktif mengajar di Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Jambi, dalam kehidupan pribadi, ia dikaruniai dua pasang anak, yaitu Uut, Tia, Ryan, dan Ikrar, serta empat orang cucu: Rayhan Alfaritzi (12 tahun), Sheza Qiana (8 tahun), Maryam (7 tahun), dan Qisam Ihtisyam (4 tahun), dari pernikahannya dengan Hj. Elizeta, S.Pd.
Keberhasilannya meraih gelar Guru Besar pada April 2024 adalah hasil dari perjuangan yang panjang dan dukungan dari banyak pihak, awalnya ia tidak berniat mengajukan kenaikan jabatan, namun dorongan dari koleganya membuatnya memutuskan untuk melangkah maju.
Prof. Akmal menyatakan bahwa gelar Guru Besar yang diraihnya adalah kehendak Allah dan bukan ambisinya, awalnya ia hanya berencana menaikkan pangkat, tetapi atas dorongan rekan-rekannya, ia memutuskan untuk mengajukan kenaikan jabatan. Meski sempat terkendala karena belum memiliki karya ilmiah terindeks Scopus, ia akhirnya berhasil menerbitkan artikel di jurnal yang terintegrasi dengan Scopus.
“Saya merasakan Guru Besar ini adalah kadarullah, di luar ambisi saya, ketika Dikti menetapkan kebijakan PAK terintegrasi saya ditetapkan memperoleh kredit poin 1050 dan diberi kesempatan untuk menggunakan untuk satu kenaikan pangkat atau jabatan, saya memutuskan untuk menggunakannya untuk kenaikan pangkat saja. Tetapi Ananda Muhammad Hamdi, M.Pd. dan Rully Andi Yaksa, M.Pd. mendorong saya menggunakan untuk kenaikan jabatan, dari Lektor Kepala menjadi GB (Guru Besar). Namun ada hambatannya, saya tidak punya karya ilmiah yang terindeks SCOPUS, lalu saya siapkan artikel dan mempublikasinya melalui jurnal yang terintegrasi dengan Scopus yang saat dikirimkan masih countinius,” ujar Prof. Akmal.
Prof. Akmal menyampaikan bahwa proses pengajuannya berjalan relatif lancar tanpa banyak hambatan. Setiap kali menemui kesulitan, ada pihak-pihak yang hadir membantu, terutama dari kalangan Senat dan tenaga pendidik yang ada di Kepegawaian UNJA.
Setelah menunggu sekitar satu bulan, ia mendapat kabar dari Prof. Amirul Mukminin bahwa usulan tersebut diterima, dan pada April 2024, SK Guru Besarnya pun resmi dikeluarkan.
“Hampir tidak ada hambatan, disetiap ada hambatan ada tangan-tangan tak terduga membantu, saya berterima kasih kepada pihak yang membantu itu, terutama Senat, Prof Ekawarna, Prof Urip Sulistiyo dan Ibu Dora yang langsung mengirim usulan ke Dikti, setelah menunggu satu bulan, Prof Amirul Mukminin mengabari saya usulan diterima, pada April 2024 SK GB saya keluar,” ungkap Prof. Akmal.
Dengan pencapaian ini, Prof. Dr. Drs. Akmal, M.Pd. adalah sosok yang tidak hanya berdedikasi di dunia pendidikan, tetapi juga aktif membangun organisasi yang berkontribusi besar bagi kemajuan pendidikan dan konseling di Jambi dan berharap dapat lebih fokus meningkatkan keterampilan mahasiswa Bimbingan dan Konseling, suatu bidang yang menurutnya masih perlu perhatian lebih.
Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman