Dari Anak Petani Jadi Guru Besar: Prof. Saidin Nainggolan dan Kunci Sukses Kerja Keras, Cerdas, Ikhlas

JAMBI, Beritategas.com – Universitas Jambi (UNJA) resmi mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Saidin Nainggolan, M.Si., sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Ekonomi Produksi, Fakultas Pertanian (FAPERTA). Prosesi pengukuhan berlangsung di Balairung Pinang Masak Kampus UNJA Mendalo, pada Sabtu (30/08/2025), lalu.

Prof. Saidin lahir di Pangururan, 16 Agustus 1960, dari pasangan Ardin Nainggolan dan Naeman br. Sitanggang yang berprofesi sebagai petani. Dari kecil beliau telah terbiasa dengan kehidupan sederhana di kampung. Namun, tekad kuat untuk mengubah nasib membawanya merantau jauh meninggalkan kampung halamannya menuju Jambi demi melanjutkan pendidikan tinggi.

Bacaan Lainnya

Perjalanannya berawal di UNJA hingga meraih gelar Insinyur pada tahun 1984. Setelah itu, Prof. Saidin melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister Sains (2011) dan Doktor (2017) yang juga di UNJA. Sejak tahun 1986, Prof. Saidin telah mengabdikan diri sebagai staf pengajar di Fakultas Pertanian UNJA.

Sejak mahasiswa, Prof. Saidin telah menjalani ikatan dinas sebagai asisten dosen dan kerap diminta mengajar berbagai mata kuliah lintas fakultas, mulai dari kimia, matematika, statistika, hingga biokimia, sebelum akhirnya fokus pada bidang ekonomi produksi.

“Awalnya saya sering diminta menggantikan dosen untuk mengajar berbagai mata kuliah. Dari situlah ketertarikan saya pada dunia akademik semakin tumbuh, hingga mengajar menjadi bagian dari hobi dan pengabdian saya,” ungkap Prof. Saidin.

Meski kini telah berdiri di puncak karier akademik, perjalanan Prof. Saidin tidaklah lurus dan mulus. Beliau sempat tertinggal dalam menempuh pendidikan pascasarjana karena terlalu sibuk di luar kampus. Proses pengajuan Guru Besar pun diwarnai kendala teknis yang berulang, dari berkas yang gagal terbaca hingga sistem yang tidak bisa dibuka. Semua itu membuat pencapaiannya tertunda beberapa tahun. Namun, alih-alih menyerah, Prof. Saidin memilih untuk pantang menyerah dan terus berjuang.

“Perjalanan ini panjang. Bukan karena artikel atau penelitian, tapi lebih pada teknis administrasi. Untungnya semua bisa teratasi. Bagi saya, ini semacam mukjizat,” ujar Prof. Saidin.

Sebagai penutup, Prof. Saidin menitipkan pesan kepada generasi muda agar tidak mudah menyerah di tengah derasnya tantangan zaman.

“Hari ini sumber ilmu sudah terbuka lebar, ada e-book, ada Chat GPT, ada AI, semuanya bisa diakses. Tapi kunci keberhasilan tetap satu: kerja keras, kerja cerdas, kerja berkualitas, kerja berprogresivitas, dan kerja ikhlas. Tanpa itu, sulit rasanya mencapai kesuksesan,” ujar Prof. Saidin.

Kisah Prof. Saidin Nainggolan adalah bukti nyata bahwa anak petani sekalipun bisa menembus batas dan berdiri gagah di podium kehormatan akademik. Dari ladang sederhana di Pangururan, kini ia menjadi salah satu sosok kebanggaan UNJA dan inspirasi bagi banyak generasi muda.

Kunjungi : www.unja.ac.id.

Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :

Pos terkait

banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses