JAMBI, Beritategas.com – Upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya kematangan emosi kembali digagas melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jambi (UNJA). Kegiatan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama-SMP Negeri 22 Kota Jambi, pada Senin tanggal 04 Agustus 2025 lalu , ujar Zubaidah, M.Pd.,Kons selaku Ketua Tim Pengabdian Jumat (29/08/2025).
Ketua tim pengabdian bersama beberapa Dosen Bimbingan dan Konseling FKIP UNJA telah melaksanakan pendampingan siswa kelas 7 SMP yang baru masuk Ke SMPN 22 Kota Jambi dengan pendekatan unik, yaitu melalui cinematherapy yang dipadukan dengan muatan kearifan lokal.
Pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang merupakan kewajiban perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini diikuti antusias oleh puluhan siswa yang hadir. Melalui media film, siswa diajak untuk lebih memahami, mengenali, sekaligus mengelola emosi dengan cara yang lebih positif. Pendekatan tersebut diyakini lebih dekat dengan keseharian remaja yang akrab dengan media audio-visual.
Menurut Zubaidah, pendampingan ini bukan sekadar menonton film. Namun, ada sesi refleksi, diskusi, dan pemaknaan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.
“Kami ingin siswa mampu mengambil hikmah dari cerita, lalu mengaitkannya dengan kehidupan nyata mereka, terutama dalam mengelola emosi,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, penggunaan kearifan lokal dalam film yang dipilih menjadi salah satu ciri khas kegiatan ini. Kearifan lokal dipandang penting untuk menanamkan nilai budaya, etika, serta identitas diri yang mampu memperkuat karakter siswa.
“Dengan muatan kearifan lokal, anak-anak tidak hanya belajar mengelola emosi, tetapi juga memahami nilai budaya daerahnya. Hal ini akan membentuk mereka menjadi pribadi yang matang dan tetap menjunjung tinggi akar budaya bangsa,” jelas Zubaidah.
Salah satu siswa mengaku merasakan manfaat dari kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa film yang ditayangkan membuatnya lebih mudah memahami bagaimana cara mengekspresikan emosi tanpa melukai orang lain.
“Kalau biasanya kami hanya diberi teori, kali ini kami bisa langsung melihat contohnya dalam film. Jadi lebih mudah dipahami,” tuturnya.
Pendekatan cinematherapy ini sejalan dengan kebutuhan siswa SMP yang tengah berada pada masa transisi remaja, di mana pengendalian emosi sering kali menjadi tantangan.
Dengan media yang lebih menarik, siswa diharapkan dapat menerima pesan dengan lebih terbuka.
Selain menonton film, kegiatan juga diisi dengan sesi tanya jawab dan praktik sederhana. Misalnya, bagaimana cara menenangkan diri saat marah, atau bagaimana menyampaikan pendapat dengan bahasa yang baik. Hal ini memberikan pengalaman langsung yang bermanfaat bagi para siswa.
Pihak SMP Negeri 22 Kota Jambi menyambut baik kegiatan ini. Mereka menilai Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan Yulianti sangat membantu dalam pembinaan karakter siswa.
“Kami berharap program seperti ini dapat terus berlanjut, karena sejalan dengan visi sekolah dalam membentuk generasi berkarakter,” kata salah satu guru pendamping.
Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata peran perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat, khususnya dunia pendidikan. Dengan metode kreatif seperti cinematherapy, pendekatan pembelajaran menjadi lebih variatif dan menyenangkan.
Yulianti berharap, kegiatan ini dapat menjadi model bagi sekolah lain di Kota Jambi.
“Kami ingin memberikan inspirasi bahwa mendidik emosi anak bisa dilakukan dengan cara kreatif, dekat dengan budaya, dan menyenangkan,” pungkasnya.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, siswa SMP Negeri 22 Kota Jambi diharapkan tidak hanya semakin cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kematangan emosi yang kuat sebagai bekal menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.
Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman
