KENDAL, Beritategas.com – Siapa bilang belajar budaya itu membosankan? Justru sebaliknya, ketika dikemas dengan cara yang kreatif dan menyenangkan, pelajaran bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Hal inilah yang dilakukan oleh Beta Amalia Zuliazani, guru kelas V SDN 3 Plososari, saat memperkenalkan materi wayang kepada siswanya, Selasa (23/09/2025).
Dengan metode “Permainan Kartu Wayang”, suasana kelas seketika berubah menjadi ruang belajar penuh tawa, semangat, dan keceriaan.
“Pendidikan tidak hanya menyampaikan materi, tapi juga harus menyenangkan agar anak-anak antusias. Itu yang saya coba terapkan,” ujar Beta.
Proses pembelajaran dimulai dengan pengenalan gambar tokoh wayang. Setelah itu, siswa dibagi menjadi tujuh kelompok, masing-masing mendapat kartu berisi gambar wayang dengan nama tokoh di baliknya. Permainan pun dimulai—siswa saling menguji kemampuan mengenal nama tokoh wayang, kemudian melanjutkan ke babak “battle” antaranggota kelompok.
Yang unik, setiap kali kalah, siswa mendapat coretan bedak bayi di wajahnya. Alhasil, kelas dipenuhi tawa, tepuk tangan, dan sorakan semangat dari teman-teman. Kompetisi sehat semakin seru ketika tiap kelompok mengirimkan “juara” untuk bertanding melawan kelompok lain.
Tidak hanya membuat kelas hidup, metode ini juga efektif. Hasil ulangan harian menunjukkan seluruh siswa memperoleh nilai memuaskan. Lebih jauh, siswa bukan hanya paham materi, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal melalui cara belajar yang seru dan interaktif.
“Anak-anak belajar sambil bermain, mereka senang, dan pemahamannya jauh lebih baik. Yang terpenting, mereka bisa mencintai budaya bangsa sejak dini,” tambah Beta.
Kreativitas pembelajaran yang dipadukan dengan budaya, tata krama, semangat juang, dan kesenian ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan yang menyenangkan adalah kunci keberhasilan. SDN 3 Plososari pun berhasil menghadirkan ruang kelas yang terasa seperti festival belajar—hangat, hidup, dan penuh semangat kebersamaan.
Pewarta : Pujiono
Editor : Firman