JAMBI, Beritategas.com – Jessyca Andhini, mahasiswi Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Peternakan Universitas Jambi (UNJA), berhasil meraih predikat cumlaude dengan IPK 3,9 pada Wisuda ke–118 UNJA yang berlangsung di Balairung UNJA Mendalo, Selasa, 26 Agustus 2025.
Lahir dan besar di Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi, Jessyca menempuh studi selama 3 tahun 10 bulan hingga akhirnya menyelesaikan skripsi berjudul “Komposisi Hasil dan Laju Tangkap Jaring Insang Permukaan di UPTD Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Carocok Tarusan Sumatera Barat”.
“Kalau dibilang hal mudah, mungkin waktu masuk UNJA lewat SNMPTN karena hanya bermodal nilai sekolah, tapi yang paling berat itu waktu praktikum, harus begadang ngerjain laporan, bahkan rasanya lebih berat dari skripsi,” ungkap Jessyca.
Meski demikian, proses penyusunan tugas akhirnya berjalan lancar berkat bimbingan dosen yang selalu mendukung dan peduli pada mahasiswa. Dukungan orang tua serta teman-teman juga menjadi kekuatan tersendiri baginya.
“Support sistem saya selain orang tua dan diri sendiri juga teman-teman. Walaupun sekadar cek typo di skripsi, itu sangat berarti. Kadang melihat teman sudah di-ACC membuat saya lebih bersemangat untuk segera menyusul,” tambahnya.
Selama kuliah, Jessyca lebih banyak berfokus pada akademik dibandingkan organisasi. Ia hanya sempat aktif di awal semester, lalu memilih fokus kuliah. Meski begitu, ia pernah menjadi asisten dosen pada dua mata kuliah dan mencoba berbagai kompetisi seperti lomba esai dan program pertukaran mahasiswa merdeka.
“Setiap orang punya batas kemampuannya masing-masing. Kalau saya, memang lebih memilih untuk fokus kuliah,” jelasnya.
Di luar akademik, Jessyca memiliki hobi berolahraga seperti voli, basket, dan renang. Saat SMA, ia sempat menorehkan prestasi dalam turnamen voli di kampung halamannya. Ia pun mengaku dirinya bukan sosok yang introvert.
“Saya suka berbaur dengan orang baru, karena selalu ada pelajaran yang bisa dipetik dari setiap pertemuan,” ujarnya.
Selepas wisuda, Jessyca berencana bekerja sembari melanjutkan usaha kecil-kecilan yang sudah ia rintis. Namun, ia juga menyimpan harapan besar untuk melanjutkan pendidikan hingga S2 bahkan S3.
“Kalau bisa saya ingin ikut program PMDSU sampai doktor. Tapi untuk sekarang saya mau bekerja dulu sambil mempersiapkan beasiswa. Kalau bukan karena KIP Kuliah, mungkin saya tidak bisa sampai sarjana,” ungkapnya penuh syukur.
Perjuangan Jessyca tak lepas dari peran besar keluarganya. Ayahnya bekerja sebagai kuli bangunan, sedangkan ibunya membantu ekonomi dengan mencuci dan menyetrika di rumah orang.
“Dari saya lahir sampai sarjana, bapak selalu memberikan yang terbaik meski harus berhutang. Ibu juga ikut berjuang demi pendidikan saya dan adik. Saya berharap, sebelum mereka menua, saya sudah jadi orang hebat,” tuturnya dengan haru.
Sebagai lulusan terbaik fakultas, Jessyca berharap dirinya dapat menjadi contoh bagi adik tingkat dan mahasiswa lainnya.
“Saya berharap teman-teman jangan gampang putus asa. Walaupun gagal sekali, bukan berarti gagal selamanya. Jadikan pencapaian orang lain sebagai motivasi. Mereka bisa, kenapa kita tidak?,” pesannya.
Dengan kisah perjuangan dan pengorbanan yang penuh inspirasi, Jessyca Andhini membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih prestasi.
Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman