Ritual di makam leluhur pada Kamis malam dimaksudkan untuk menghormati dan mendoakan arwah leluhur yang telah berpulang. Sementara itu, gelar budaya jaran kepang pada Jumat menarik perhatian warga dengan penampilan seni tradisional yang memukau. Pagelaran wayang kulit yang akan dilangsungkan pada hari Sabtu hingga Minggu pagi merupakan puncak acara yang diharapkan dapat memperkuat rasa kebersamaan dan memperkaya budaya lokal.
Kehadiran petugas kepolisian dalam perayaan ini menunjukkan sinergi antara masyarakat dan aparat keamanan dalam menjaga tradisi serta memastikan ketertiban. Tradisi yang dijaga dengan baik ini tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga menjadi sarana untuk mengajarkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda.
Melalui perayaan seperti ini, masyarakat Dusun Kalidukuh dapat merasakan betapa pentingnya menjaga dan melestarikan budaya serta tradisi leluhur. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, menunjukkan bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan, menciptakan harmoni dalam kehidupan masyarakat.
Dengan semangat yang sama, perayaan Suro di Dusun Kalidukuh tidak hanya menjadi momen untuk mengenang dan menghormati leluhur, tetapi juga untuk mempererat hubungan sosial di antara warga dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga tradisi yang adi luhung.
Perayaan yang berlangsung selama tiga hari ini diharapkan dapat terus menjadi agenda tahunan yang dinantikan oleh masyarakat, tidak hanya sebagai bentuk pelestarian budaya, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat yang beragam. Tradisi ini, yang menggabungkan elemen budaya dan religi, memperlihatkan keindahan dan kekayaan warisan budaya Jawa yang patut dibanggakan dan dijaga bersama.
Pewarta : Pujiono
Editor : Widiyo P