Imam as-Sakhawi, seorang ulama muhaddits, dalam al-Qaul al-Badi’, hal. 109 mengatakan, “Sesungguhnya shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad adalah salah satu amalan yang paling penuh keberkahan, salah satu yang paling mulia, dan salah satu yang paling besar manfaatnya bagi agama maupun untuk kehidupan dunia.”
“Shalawat adalah amal yang menghimpun berbagai keistimewaan, kemuliaan besar, serta manfaat luas. Keutamaan shalawat tidak terhitung dan tidak akan ditemukan dalam amal selainnya.”
Di antara manfaat kita banyak bershalawat kepada Nabi, selain menjadi bukti cinta kita pada Rasulullah, adalah Allah akan melapangkan urusan dunia dan akhirat kita serta menghapus rasa gelisah dalam hati kita.
Ath-Thabrani meriwayatkan, dalam mu’jam-nya hadits nomor 3574, bahwa seorang lelaki berkata kepada Rasulullah,
“Wahai Rasulullah, bagaimana jika seluruh doaku kuperuntukkan untuk bershalawat kepadamu?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,
“Jika demikian, Allah akan mencukupkan segala urusan yang membuatmu resah, baik urusan duniamu maupun akhiratmu.” Hadits ini dinilai ḥasan oleh Al-Albani.
Siapa pun yang menginginkan dirinya dirahmati oleh Allah maka perbanyaklah bershalawat kepada Rasulullah. Karena, hajat kita kepada rahmat Allah selayak hajatnya seekor ikan kepada air.
Imam Muslim meriwayatkan dalam sahihnya, hadits nomor 384, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
Shalawat dari Allah Ta‘ala adalah pujian-Nya kepada kita di hadapan para malaikat, serta rahmat yang Dia limpahkan kepada kita yang bershalawat. Makanya para sahabat itu ketika mengetahui keutamaan agung bershalawat kepada Nabi mereka bertanya tentang bentuk shalawat yang paling utama dan paling sempurna.
Dalam hadits muttafaq ‘alaih para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui bagaimana cara memberi salam kepadamu, maka bagaimana kami bershalawat kepadamu?”
Rasulullah kemudian mengajarkan bentuk shalawat yang paling sempurna. Beliau bersabda, “Ucapkanlah,
allahuma sali elaa muhamad waealaa al muhamad kama salayt ealaa al ‘ibrahima, ‘inak hamid majidun. allahuma barik elaa muhamad waealaa al muhamad kama barakt elaa al ‘ibrahima, ‘inak hamid majidun.
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan shalawat dan salam kepada keluarga Ibrahim. Sungguh, Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat-Mu kepada keluarga Ibrahim. Sungguh, Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia”
Shalawat di Hari Jumat Adalah Amalan Utama. Allah memasukkan shalawat kepada Rasulullah ke dalam banyak syariat-Nya saking besarnya keutamaan bershalawat atas Rasulullah. Itulah mengapa kita disunahkan untuk bershalawat saat lantunan adzan selesai berkumandang.
Doa dan permohonan kita kepada Allah pun akan terbuka pintu-pintu langitnya, selama kita dalam berdoa juga bershalawat kepada Rasulullah.
Kita juga diperintahkan untuk bershalawat dalam shalat Jenazah. Pada takbir pertama, kita membaca Surat Al-Fatiḥah. Pada takbir kedua, kita membaca shalawat kepada Nabi. Kita pun dianjurkan untuk bershalawat kepada Nabi dalam doa masuk masjid dan doa keluar dari masjid. Kita juga bershalawat saat duduk tahiyyat setelah doa tasyahud di setiap shalat.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Bahkan dalam mazhab Syafii dan Hanbali, wajib hukumnya bagi khatib untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad di atas mimbar. Dan khutbah tersebut tidak dianggap sah tanpa adanya shalawat kepada beliau.
Dan tentunya kaidah sunah juga menitahkan kepada kita untuk banyak bershalawat kepada Rasulullah di hari Jumat, yaitu hari paling istimewa di sisi Allah dan hari ini adalah hari Jumat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena sesungguhnya, shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jumat. Barang siapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (Shahih At-Targhib, Al-Albani, no. 1673. Hadits ini hasan lighairihi)
Hari Jumat ialah hari yang di dalamnya Allah limpahkan rahmat dan pahala yang berlipat ganda. Barang siapa memperbanyak shalawat di hari Jumat, maka ia akan memperoleh ganjaran terbaik dari Allah atas doa dan pengagungannya kepada Nabi-Nya.
Diakhir pertemuan ini ust. Sadam Husen, S.Sy mengingatkan kepada kita, bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam menyebut hari Jumat sebagai rajanya hari. Jadilah orang yang selalu memperbanyak ibadah di hari Jumat, karena di dalamnya terdapat keberkahan dan ampunan.
Untuk itu di hari Jumat ini, mari kita memperbanyak dzikir, berdoa, dan bersholawat kepada Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wasallam.
Pewarta : A.Erolflin
Editor : Firman
.










