KENDAL, Beritategas.com – Keberhasilan Kampung Literasi (KL) Ceria Kendal dalam mengembangkan budaya literasi sekaligus memberdayakan masyarakat desa, kembali menarik perhatian banyak pihak. Kali ini, rombongan perangkat Desa Margohayu, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, melakukan kunjungan studi banding ke KL Ceria untuk belajar langsung dari pengalaman yang telah terbukti membawa manfaat besar bagi masyarakat sekitar, Minggu (07/09/2025).
Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Perpustakaan Desa (Perpusdes) Margohayu, Ibu Asmi. Dalam kunjungan tersebut, para peserta diajak menyaksikan secara langsung bagaimana pengelolaan perpustakaan desa dan program-program literasi bisa terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat, pendidikan, pertanian, hingga pelestarian budaya.
Munawar, pengelola sekaligus pendiri KL Ceria, menyambut kedatangan tamu dari Demak dengan penuh sukacita. Ia menekankan bahwa keberhasilan sebuah program literasi tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus ditopang oleh semangat pengelola dan dukungan nyata dari pemerintah desa.
“Terima kasih atas kunjungannya. Saya berharap program kegiatan Perpusdes Margohayu akan berjalan dengan baik karena ada semangat dari para pengelolanya, serta dukungan penuh dari pemerintah desanya,” ujar Munawar.
Lebih lanjut, Munawar juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa pun yang ingin belajar mendirikan dan mengembangkan perpustakaan desa. “Kami membuka diri kepada siapa saja yang ingin belajar mendirikan perpustakaan, silakan datang ke sini. Kami akan dengan senang hati berbagi pengalaman,” tambahnya.
Sementara itu, Ibu Asmi, selaku pimpinan rombongan, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas sambutan hangat dari pengelola KL Ceria. Ia mengaku banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari kunjungan ini.
“Terima kasih kepada Kampung Literasi Kendal yang telah menerima kami dan mengizinkan kami untuk belajar mengelola perpustakaan desa. Ini sangat bermanfaat bagi kami, khususnya untuk kemajuan Perpusdes Margohayu,” kata Asmi.
Dalam kesempatan tersebut, Munawar juga menceritakan sejarah panjang KL Ceria yang berawal dari sebuah Taman Baca Masyarakat (TBM) Ceria pada tahun 2013. Tiga tahun kemudian, pada 2016, lahirlah Kampoeng Kelinci, yang menjadi sarana edukasi dan rekreasi anak-anak.
Puncaknya, pada 2017, terbentuklah Kampung Literasi Ceria yang menjadi wadah berbagai program pemberdayaan masyarakat. Dari KL Ceria kemudian lahir Kelompok Wanita Tani (KWT) Ceria pada tahun 2018, yang bahkan berhasil meraih juara nasional. Pada tahun yang sama, KL Ceria juga meluncurkan Program Kampung Iklim di bawah binaan Dinas Lingkungan Hidup Kendal sebagai bentuk komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Kiprah KL Ceria terus berkembang. Tahun 2024 menjadi tonggak penting dengan diraihnya berbagai pengakuan nasional. KL Ceria dipercaya menjadi pelaksana PISA (Pusat Informasi Sahabat Anak) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Pada tahun yang sama, KL Ceria juga menerima sertifikat P4S (Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya) dari Kementerian Pertanian RI, yang memberikan kewenangan kepada KL Ceria untuk menyelenggarakan berbagai pelatihan pertanian swadaya.
Tidak berhenti sampai di situ, KL Ceria juga menginisiasi program Kampoeng Jawa, sebuah upaya mengenalkan dan melestarikan budaya Jawa di tengah derasnya arus globalisasi.
Kisah sukses dan inovasi KL Ceria inilah yang menjadi alasan kuat bagi Desa Margohayu untuk belajar langsung ke Kendal. Harapannya, pengalaman yang diperoleh dari studi banding ini dapat menjadi inspirasi bagi pengelolaan Perpusdes Margohayu ke depan, sehingga mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dengan adanya kunjungan ini, kolaborasi antar desa diharapkan semakin kuat. Semangat berbagi dan belajar bersama seperti yang ditunjukkan KL Ceria menjadi bukti nyata bahwa literasi bukan hanya soal membaca buku, tetapi juga tentang membangun peradaban desa yang mandiri, kreatif, dan berdaya.
Pewarta : Pujiono
Editor ; Firman