SEKAYU, Beritategas.com – Kabar menggembirakan bagi para sineas muda dan penggiat budaya lokal! Muba Film Festival (MFF) 2025 resmi digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin, mengusung tema besar “Kearifan Lokal dan Tradisi Musi Banyuasin”. Program ini bertujuan mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menggali dan memvisualisasikan kekayaan budaya daerah melalui karya film.
Podcast Gema Randik kali ini menghadirkan Agustinus Ndruru, S.Pd., selaku Ketua Pelaksana MFF 2025, yang memaparkan bahwa festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang edukasi budaya. Selasa (15/7).
“Film adalah media yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan budaya dan tradisi secara kreatif. Di MFF 2025, kami ingin melihat bagaimana masyarakat Muba menceritakan nilai-nilai leluhur mereka, baik melalui film fiksi, dokumenter, maupun video profil sekolah,” ujar Agustinus.
MFF 2025 terbuka untuk dua kategori peserta, yakni tingkat umum dan pelajar sekolah (SD dan SMP) se-Kabupaten Musi Banyuasin. Adapun kategori film yang dikompetisikan mencakup:
Film Fiksi dan Dokumenter (Umum): durasi 7–10 menit
Video Profil Sekolah SD dan SMP: durasi 5–7 menit
Semua karya wajib mengangkat tema kearifan lokal dan tradisi Musi Banyuasin, seperti cerita adat istiadat, seni pertunjukan tradisional (tari, musik, teater), kerajinan lokal, hingga nilai-nilai budaya warisan nenek moyang.
“Kami ingin memberi panggung bagi karya orisinil yang dibuat dengan sepenuh hati. Mau pakai DSLR, kamera HP, atau mirrorless—semua boleh, yang penting esensinya kuat dan mengangkat budaya kita,” tambah Agustinus.
Karya film wajib diunggah ke YouTube masing-masing peserta dengan mencantumkan tagar #MFF2025 dan #lestarikanbudayamuba, serta mention akun @lestarikanbudayamuba. Selain itu, peserta juga wajib men-subscribe channel YouTube Lestarikan Budaya Muba dan mengunggah karya ke Google Drive sebagaimana dicantumkan dalam formulir pendaftaran online di:
📌 https://bit.ly/pendaftaranmff2025
Setiap peserta dapat mengirimkan maksimal dua karya, dengan penamaan file:
MFF2025_Judul Film_Nama Peserta/Tim Produksi
Seluruh karya harus menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa daerah dengan subtitle Bahasa Indonesia, dan tentunya wajib bebas unsur SARA, pornografi, atau pelanggaran hukum. Batas pengumpulan karya paling lambat 31 Agustus 2025.
Festival ini akan dinilai oleh tim juri profesional dari Palembang yang kompeten di bidang perfilman. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Musi Banyuasin, Herryandi Sinulingga, AP, turut memberikan dukungannya terhadap inisiatif budaya ini.
“Muba Film Festival adalah langkah cerdas memperkenalkan Musi Banyuasin secara kreatif ke level yang lebih luas. Dengan kekuatan digital, kita bisa menaikkan branding budaya lokal secara elegan. Ini sejalan dengan komitmen kami di Kominfo untuk mendukung literasi digital dan penguatan identitas daerah,” ujar Herryandi.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, MFF 2025 diharapkan menjadi titik temu antara budaya, teknologi, dan kreativitas lokal yang berkelanjutan. Yuk, angkat kameramu dan ceritakan kisah Muba dari sudut pandangmu sendiri!
Budaya kita, cerita kita, film kita. Mari lestarikan budaya Muba melalui lensa yang berbicara.
Pewarta: Reki
Editor : Firman