Mendukung Kebenaran dan Kebaikan

Mari kita perhatikan, bahwa ia tidak merasa paling baik, ia tidak mencela, tidak menuduh, mengafir-ngafirkan, menyalah-nyalahkan, dan ia tidak menyesat-nyesatkan kaumnya yang sebenarnya memang sesat itu.

Tapi justru ia muhasabah, instropeksi dan menggambarkan dirinya sendiri dengan bahasa yang sopan, sederhana namun memiliki makna mendalam, Ia tutup perkataan yang singkat itu dengan pengakuan dan kesaksian dihadapan ketiga utusan tadi dan kaumnya itu, sungguh aku telah beriman kepada Tuhanmu, maka dengarkanlah aku.

Bacaan Lainnya

Demi mendengar hal tersebut, ayat berikutnya menyebut perintah untuk masuk surga, seraya berkata tanpa ada yang mendengarnya, karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memberitahukan kepada kita apa yang ia ucapkan.

Rupanya, ia menyayangkan kaumnya yang tidak mau beriman itu. Ia katakan, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui. Dengan ampunan yang dikaruniakan Tuhan padaku, Dia jadikan daku orang yang dimuliakan”.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Rajulun tadi atau sebut saja Habib An-Najar sudi membela atau mendukung kebenaran dan mengajak pada kebaikan. Maka bagi kita yang diberi nikmat akal, umur panjang, hidayah Iman dan Islam, agar hendaknya tidak disia-siakan.

Semoga mampu istikomah melakukan amal shalih meski sekecil apapun, meski sekedar mengajak orang mengaji, mengajak orang berjamaah, mengajak orang membersihkan masjid, mengajak ini dan itu dalam rangka beribadah kepada Allah. Semoga dengan perkara yang kecil tersebut bisa menjadi sebab kita di cintai Allah dan Rasul. Semoga dengan hal itu juga dapat menghantarkan kita kesyurga nya Allah.

Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :

Pos terkait

banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses