JAMBI, Beritategas.com – Puji syukur hanya bagi Allah semata, dengan segala Rahmat dan karunianya kita bisa bersua dikesempatan yang berbahagia ini, Jumat 31 Oktober 2025 bertepatan dengan 9 Jumadil Awal 1447 H.
Ust. Sadam Husen, S.Sy mengingatkan kepada kita semua agar selalu istiqomah meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah dan memurnikan keta’atan hanya kepada Allah.
Sholawat dan salam marilah kita hantarkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Salallahu alaihiwas salam semoga pada hari pemberian Syafa’at nanti, kita semua akan mendapatkannya Aamiin Allahhuma Aamiin.
Pokok kajian kita dikesempatan ini bertemakan : “Mencegah Lahirnya Generasi Kaleng”.
Pada dasarnya kita belum terlambat untuk mencegah lahirnya generasi kaleng, siapa yang tidak tau mutu dan kualitas kaleng, jika terjatuh dia sudah cacat, jika sering kena air dia akan karat jika terbentur dia akan rusak,jika tertiup angin dia akan bergoyang jika kena topan dia akan terbang. Kaleng akan selalu memperlihatkan kelemahannya, kaleng tak mampu berbuat banyak, bahkan dia akan selalu menimbulkan suara berisik dan kegaduhan jika tertiup angin. Kaleng sulit diperbaiki, dia akan selalu meninggalkan bekas.
Jama’ah yang dirahmati Allah Subhana wata’ala Rosulullah Salallahu alaihiwas salam bersabda:
Artinya:
“Belajarlah kalian ilmu untuk ketenteraman dan ketenangan, serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya.” (HR. Ath-Thabrani).
Sudah sangat jelas disini perintahnya rendah hati kepada guru, bukan malah melaporkan guru kepada orang tuanya, kemudian orang tuanya mempolisikan guru tersebut selanjutnya teman temannya ikut demo mendukung sebuah kesalahan.
Apakah kita sudah merasa lebih hebat dari Khalifah, lebih hebat lagi dari presiden hingga kita para orang tua, tidak menaruh hormat kepada guru anak anak kita…?
Telah sampai sebuah riwayat bahwa:
Harun al-Rasyid terkenal sebagai Khalifah di masa Abbasiyah, pemimpin umat Islam, yang sangat menghormati profesi guru. Beliau pernah mengundang seorang ulama hadits ternama di masanya, Abu Muawiyah al-Dharir.
Sang ulama mengisahkan: “Aku diundang Khalifah untuk membacakan hadits Rasulullah di hadapan beliau. Setiap kali aku sebut kalimat “semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Baginda Rasulullah”, maka sang Khalifah meneteskan air mata yang jatuh ke lantai.”













