Muhasabah artinya berhenti sejenak dan bertanya:
• Waktu hidup saya, habis untuk apa?
• Usia yang Allah tambah-tambahkan, saya isi dengan ketaatan atau kesia-siaan?
• Kalau mati malam ini, cukupkah bekal saya?
Umar bin Khattab berkata:
“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab.”
Muhasabah tanpa hijrah adalah kesia-siaan.
Menyesal tanpa berubah itu bukan tobat. Itu hanya penundaan.
Hijrah bukan Cuma pakai gamis atau jubah.
Hijrah adalah meninggalkan dosa yang biasa kita lakukan. Hijrah adalah mengganti kelalaian dengan kesungguhan.
Rasulullah salallahu alaihiwas salam bersabda:
“Orang yang berhijrah adalah yang meninggalkan apa yang Allah larang.” (HR. Bukhari).
Hijrah itu bukan soal siapa duluan, tapi soal siapa yang sungguh-sungguh dan tidak kembali ke keburukan.
Hijrah itu bukan nunggu hidayah, Tapi jemput hidayah dengan langkah-langkah nyata.
• Shalat tepat waktu.
• Kurangi maksiat media sosial.
• Baca Qur’an setiap hari walau 5 menit.
• Minta maaf ke orang tua.
• Kembalikan utang.
• Tutup aurat.
• Jaga lisan.
Kita tak tahu, bisa jadi tahun ini adalah tahun terakhir kita. Lalu tahun depan, nama kita cuma tinggal di nisan.
Jika hari ini kita sadar, itu karena Allah masih sayang, tapi kalau hari ini kita tak berubah, maka takutlah, jangan-jangan hati kita sudah terkunci.
Pergantian tahun menjadi pengingat bahwa kita harus lebih banyak berintrospeksi diri, mengevaluasi perbuatan, dan memperbaiki diri agar menjadi lebih baik di sisa waktu yang ada.
Dengan merenungkan makna bertambahnya usia dan berkurangnya jatah hidup, serta melakukan perbaikan diri, umat Islam diharapkan dapat memanfaatkan setiap waktu yang diberikan Allah untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat
Oleh karena itu marilah kita bermuhasabah diri kita agar kita semakin hari semakin baik. Semoga dengan berganti nya tahun semakin baik pula diri kita. Aaamiin
Pewarta: A. Erolflin
Editor: Firman
