JAMBI, Beritategas.com – Tahun Baru Islam, yang ditandai dengan pergantian tahun dalam kalender Hijriah dari 1446 H ke 1447 H, adalah momen introspeksi diri bagi umat Muslim. Bertambahnya usia berarti berkurangnya jatah hidup di dunia.
Peringatan tahun baru seharusnya tidak hanya sekadar pergantian waktu, tetapi juga menjadi waktu untuk introspeksi dan evaluasi diri, serta meningkatkan kualitas ibadah dan ketaqwaan kepada Allah Subhana wata’ala.
Pembaca Beritategas.com yang dirahmati Allah Subhana wata’ala, puji syukur hanya bagi Allah semata, dengan limpahan nikmat dan karunianya kita bisa bersua kembali dengan ustadz Sadam Husen, S.Sy, di awal tahun baru 1447 H, 1 Muharram /Jumat, 27 Juli ini, dan dibuku baru halaman baru. Mari sama sama kita niatkan dalam hati untuk istiqomah menjaga dan meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Subhana wata’ala, dengan bersungguh sungguh tanpa sedikitpun keberatan.
Solawat dan salam mari kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad salallahu alaihiwas salam, semoga pada hari yang dijanjikan nanti kita semua beroleh syafa’at dari beliau Aamiin Allahhumma Aamiin.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Hari ini kita berdiri di hadapan waktu. Waktu yang terus berjalan, dan tak pernah menoleh ke belakang. Setiap detik yang lewat bukan hanya membawa kita ke masa depan, tapi juga mendekatkan kita ke liang lahat.
Kita sering berkata, “Alhamdulillah umur saya bertambah.”
Tapi sadarilah: umur bertambah itu artinya jatah hidup berkurang.
Bukan makin lama, tapi makin dekat dengan ajal.
Nabi Muhammad salallahu alaihiwas salam bersabda:
“Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun, sedikit dari mereka yang melebihinya.” (HR. Tirmidzi)
Sekarang umur kita berapa? 40? 50? Artinya apa? Waktu kita tinggal sebentar. Tapi shalat masih malas. Al-Qur’an jarang dibuka. Sedekah pelit, dosa terus diulang, lisan tajam, hati keras. Sementara liang lahat sudah makin dekat. Mari kita bermuhasabah diri, dan persiapkan bekal terbaik kedepannya.
Allah berfirman:
Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha waltanẓur nafsum mā qaddamat ligad, wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta’malụn
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah ia persiapkan untuk hari esok (akhirat).” (QS. Al-Hasyr: 18)