KENDAL, Beritategas.com – Sebagai bentuk komitmen dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bersih, aman, dan bebas dari narkoba, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIB Plantungan menggelar tes urine bagi 23 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang baru saja dipindahkan dari Lapas Kelas I Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari ini di ruang kesehatan Lapas, Kamis (07/08/2025).
Tes urine ini merupakan implementasi nyata dari salah satu poin dalam 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang menekankan pentingnya deteksi dini dan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di dalam lembaga pemasyarakatan.
Kegiatan dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja (Kasi Binadik dan Giatja), Bastar, dengan didukung oleh jajaran Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), jajaran kamtib, staf keamanan serta petugas medis dan perawatan. Seluruh proses pelaksanaan berjalan lancar, tertib, dan dilakukan dengan pendekatan humanis, yang menghormati hak-hak WBP.
“Tes urine ini merupakan langkah awal kami dalam melakukan identifikasi dan pemetaan risiko terhadap penyalahgunaan narkoba, khususnya bagi warga binaan yang baru masuk. Ini adalah bagian dari strategi pencegahan dini agar peredaran narkoba tidak merusak sistem pembinaan di dalam Lapas,” ujar Bastar, Kasi Binadik dan Giatja.
Hasil dari pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa seluruh WBP yang diperiksa dinyatakan negatif dari narkotika dan zat adiktif lainnya. Hasil ini menegaskan bahwa proses pemindahan WBP dari Lapas Kelas I Semarang telah dilakukan dengan pengawasan ketat dan prosedur yang tepat.
Sementara itu, Kalapas Pemuda Plantungan, Suharno, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya formalitas, melainkan bagian penting dari pembinaan dan upaya mewujudkan Lapas Pemuda Plantungan sebagai Lapas Bersinar—Bersih dari Narkoba.
“Kami tidak hanya fokus pada pengawasan, tetapi juga pembinaan yang berkelanjutan. Tes urine ini adalah salah satu langkah konkret untuk menciptakan lapas yang bersih dan kondusif, mendukung penuh program Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI ungkap Suharno.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tes urine akan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, tidak hanya untuk warga binaan baru, tetapi juga bagi seluruh WBP dan bahkan petugas, sebagai bentuk akuntabilitas dan integritas lembaga pemasyarakatan.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena selain meningkatkan kesadaran warga binaan tentang bahaya narkoba, juga menjadi sarana deteksi dini potensi gangguan keamanan dan ketertiban (Kamtib).
Dengan pelaksanaan tes urine ini, Lapas Pemuda Plantungan mempertegas komitmennya untuk mendukung upaya pemerintah dalam memerangi penyalahgunaan narkoba, sekaligus menciptakan lingkungan pembinaan yang sehat dan produktif bagi para WBP.
Pewarta : Pujiono
Editor : Firman