Istiqomah Dalam Kebaikan

Allah berfirman dalam surah al-Zalzalah Ayat 7-8.
Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
Istiqamah merupakan hal yang sangat penting dan urgent bagi umat Islam yang mengharap kebaikan-kebaikan yang lebih dari Allah. Sebagaimana firman-Nya dalam surah Hud ayat:112

Maka tetaplah (istiqamahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

Bacaan Lainnya

Maasyirol muslimin Rokhimakumullah

Setelah kita mengetahui tentang istiqamah dan pentingnya istiqamah, ust. Sadam mengajak marilah kita kaji apa dan bagaimana yang harus kita lakukan agar bisa istiqamah dalam kebaikan:
Pertama niatkan yang kuat untuk istiqamah.

Niat merupakan hal yang urgent dalam setiap perbuatan kita. Niat yang baik merupakan kesuksesan di awal. Dengan niat yang baik akan membuat aktivitas ibadah kita akan diliputi oleh banyak kebaikan dan sangat mungkin akan diberikan hidayah oleh Allah. Bukankah sahnya suatu amalan tergantung pada niatnya.

Sesungguhnya amal perbuatan itu diiringi dengan niat, dan sesungguhnya bagi setiap insan akan memperoleh menurut apa yang diniatkan. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dibenarkan hijrahnya itu oleh Allah dan Rasul-Nya; Dan barang siapa hijrahnya untuk dunia yang hendak diperoleh atau wanita yang hendak dipersunting, maka ia akan mendapatkan apa yang diingini itu saja.(HR Bukhari dan Muslim)

Yang Kedua selalu mengingat kematian.
Bahwa setiap yang hidup pasti akan mati. Orang yang tua yang mudah dan anak-anak pun bisa mati dan tidak diurutkan semua abjad dalam nama. Kita tidak tahu urutan berapa dalam susunan antrean kematian. Oleh karena itu yang terbaik, bagaiman kita selalu berbuat baik secara istiqamah mengingat bahwa seseorang akan mati dalam kondisi atau suasana kebiasaan orang tersebut. Jadi, jika kita terus istiqmah dalam berbuat baik, insyaallah kita akan mati dalam kondsi sedang berbuat baik.

Yang Ketiga perbanyak doa agar diberi petunjuk dan istiqmah.

Doa merupakan sarana komunikasi dengan Allah sekaligus sarana permohonan atau doa kepada Allah agar masalah-masalah kita segera bisa teratas sekaligus peneguh keimanan. Allah senang apabila kita banyak berdoa dan Allah benci kepada orang yag tidak mau atau malas berdoa kepadaNya. Memang Allah memerintahkan kita untuk berdoa kepadaNya dan akan mengkabulkan doa-doa yang dipanjatkan kepadaNya. Allah berfirman dalam surah al mukmin ayat 60
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.”

Allah berfirman: dalam surah alfatihah ayat 6-7 ۙ
“Tunjukilah kami jalan yang lurus.”
“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
Yang Keempat belajar dari orang shaleh terdahulu.

Mempelajari sejarah orang terdahulu terutama dalam Al-Qur’an menjadi penting buat kita umat Islam. Dengan mengetahui bagaimana kesalehan dan keteguhan atau keistiqamahan orang terdahulu akan menjadi motivator buat kita untuk berbuat yang sama atau lebih dan diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi, sehingga bisa diantisipasi dengan baik sesuai kondisi dan zaman yang ada.

Ikuti Kami di :

Pos terkait

banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses