Inovasi Air Bersih, Tim PM-BEM FKIP UNJA Raih Pendanaan Kemdiktisaintek

JAMBI, Beritategas.com – Tim Universitas Jambi (UNJA) melalui BEM FKIP berhasil mencetak prestasi gemilang dengan lolosnya Program Mahasiswa Berdampak : Pemberdayaan Masyarakat oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek) dengan mengusung proposal berjudul Penyediaan Air bersih dan sanitasi masyarakat dengan pengolahan air gambut menggunakan Teknologi CCBN5651 di Catur Rahayu, kecamatan Dendang, Tanjung Jabung Timur, pada Minggu (07/09/2025).

Tim ini terdiri dari 22 mahasiswa FKIP dengan latar Program Studi yang beragam, para mahasiswa ini mampu berkolaborasi secara solid dalam satu tim. Keberagaman tersebut menjadi hal penting yang memperkaya sudut pandang, memperluas ide, sekaligus menguatkan kapasitas tim dalam merumuskan solusi.

Bacaan Lainnya

Prof. Dr. Drs. M. Naswir, M.Si., selaku dosen pembimbing, menyampaikan apresiasi sekaligus rasa bangganya terhadap tim mahasiswa yang berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Ia berharap program ini dapat bermanfaat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Selamat dan sukses kepada tim PM-BEM FKIP UNJA yang telah lolos proposalnya tentang aplikasi teknologi PWTCCBN5651 di tingkat nasional. Semoga pengabdian yang akan diberikan kepada masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Catur Rahayu khususnya di bidang pelayanan air bersih. Kita berharap ke depan lebih banyak hasil riset dosen UNJA yang memperoleh hak paten dan dapat diaplikasikan sehingga akan berdampak kepada masyarakat Indonesia,” ujar prof Naswir.

Salah satu anggota tim, Marsyah Julianti menyampaikan latar belakang pemilihan topik penelitian sekaligus program pengabdian masyarakat yang mereka ajukan. Menurutnya, isu ketersediaan air bersih masih menjadi tantangan utama yang dihadapi masyarakat Desa Catur Rahayu, sehingga perlu dicari solusi yang tepat dan berkelanjutan.

“Topik ini kami pilih karena masyarakat Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung timur masih menghadapi kesulitan dalam memperoleh air bersih yang layak konsumsi. Air gambut yang menjadi sumber utama mereka itu memiliki pH rendah, warna pekat kemerahan, serta kandungan logam seperti besi (Fe) dan mangan (Mn) yang tinggi, sehingga tidak memenuhi standar air bersih menurut Permenkes RI,” jelas Marsyah.

Marsyah juga menyampaikan harapannya agar program ini menjadi langkah awal menuju kemandirian dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan. Melalui penerapan teknologi sederhana, masyarakat dibekali pengetahuan untuk merawat, mengoperasikan, dan mengembangkan sistem tersebut, sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan.

“Kami berharap program ini mampu menjadi langkah awal menuju kemandirian masyarakat dalam mengelola sumber daya air di lingkungannya. Selain menciptakan kualitas air yang lebih baik, teknologi ini diharapkan bisa ditularkan pengetahuannya kepada masyarakat sehingga mereka dapat merawat, mengoperasikan, dan mengembangkan sistem secara berkelanjutan. Kami juga berharap, keberhasilan program ini dapat menjadi contoh penerapan teknologi sederhana yang bisa direplikasi di wilayah lain dengan permasalahan serupa, sehingga manfaatnya dapat meluas dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang air bersih dan sanitasi,” harapnya.

Dengan adanya program ini, diharapkan terjalin sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam menghadirkan solusi nyata bagi persoalan air bersih. Selain meningkatkan kualitas hidup warga Desa Catur Rahayu, keberhasilan program juga mencerminkan komitmen UNJA dalam mendukung inovasi, pengabdian, serta pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun nasional.

Kunjungi : www.unja.ac.id.

Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :

Pos terkait

banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses