OGAN ILIR, Beritategas.com – Damramil Tanjung Raja Panggil Ahli gizi dan kepala Dapur MBG Ulak Kerbau Baru, terkait viral pemberitaan masyarakat tiga Desa tolak MBG Basi dan Komplain tidak di gubris. Menanggapi Hal tersebut Damramil Tanjung Raja mengatakan bahwa Tidak ada yang kebal hukum, apabila sering melakukan kesalahan, bukan tidak mungkin Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) Ulak Kerbau Baru (UKB) akan di rekomendasikan agar izinnya di cabut
“Kita ini TNI, tentu bisa merekomendasikan izinnya akan di cabut,tidak ada yang kebal hukum, kalau salah ya salah, enak saja minta maaf, Kalau sekali mungkin saja bisa di maafkan tapi kalau lebih dari satu kali itu tidak ada perbaikan namanya,” Demikian di katakan Danramil Tanjung Raja Kapten.Inf Samsul Rizal saat di wawancarai awak media, Selasa (23/09/2025) di Mako Koramil.
Dikatakannya juga, memang pemberitaan di media sudah viral banyak keluhan dari penerima manfaat kalau MBG Ulak Kerbau Baru lebih dari satu kali memberikan Makanan Basi, bahkan ada tiga desa yang menolak dan mengembalikan,
“Ini harus di evaluasi, bagaimana kinerja Ahli Gizi dan Kepala Dapur (SPPG)nya, apapun bentuknya ini tetap salah jika benar SOPnya tentu tidak akan terjadi,” katanya.
Ia menambahkan, akan segera melakukan Sidak untuk melihat kondisi Dapur MBG Ulak Kerbau Baru, tapi waktunya belum di tentukan kapan di laksanakan”
“kita akan melakukan sidak ke lokasi Dapur MBG Ulak Kerbau Baru tapi memang belum tau kapan akan di laksanakan,’ ujarnya
Sementara itu Kepala Dapur (SPPG) Ulak Kerbau Baru, Tusi mengatakan Kalau Dapur MBG Ulak Kerbau Baru sudah sesuai aturan, Petugasnya ada 47 orang, melayani 3492 Penerima manfaat di 30 titik 11 desa 19 sekolah. Desa tersebut adalah Desa posyandu UKB(177), posyandu UKL (183), posyandu Suka pindah(90), posyandu Tanjung Agas(137), posyandu Siring Alam((87), posyandu TBB 2(100), posyandu 1(132), posyandu TBL(124), posyandu Tanjung Harapan (144), posyandu kerinjing (113) dan posyandu Desa Skonjing (126). Dan untuk sekolah yaitu,KB Doa Ibu(32), TK satu Atap (23), SD N 18 Tanjung Raja (172), PAUD Harapan Ibu (40), SD N 6 Tanjung Raja (111),TK IT Cendikia (21), SD N 8 Tanjung Raja (184), KB Cerdas (57), SDN 10 Tanjung Raja (232), PAUD Al Makidah (25), SDN 13 Tanjung Raja (157), SDN 11Tanjug Raja (144),KB Ananda(13), RA Muslimat NU (20), PAUD Harapan Maju (26), SDN 9 Tanjung Raja (109), SMPN 2 Tanjung Raja (548), SDN 22 Tanjung Raja (138) dan yang terakhir SDN 2 Tanjung Raja berjumlah (22) orang.
“Di dapur MBG Ulak Kerbau Baru melayani penerima manfaat sebanyak 3492 orang di 30 titik terdiri dari balita, bumil, anak TK, PAUD SD, dan juga SMP, di 11 Desa 19 Sekolah. Di akui memang ada yang mengembalikan. Akan tetapi kita ganti hari itu juga, terkait lapor penerima manfaat akan kami tindak lanjuti, silahkan melalui “Surat Cinta” Tulis saja di kertas masukan di Ompreng,” ungkapnya.
Masih katanya, bahan baku di beli melalui pihak penyuplai barang dan ada juga yang di beli di pasar.
“Bahan baku kita beli dari pihak penyuplai, daging ayam sudah di potong -potong dari pasar dan telor juga kita beli dari pasar,” terangnya.
Begitupun dengan Yestina Agusti Permata Sari selaku Ahli gizi di Dapur MBG Desa Ulak Kerbau Baru, mengaku jika dirinya sudah melakukan pengawasan, mulai pemilihan Menu, waktu masak, waktu antar sudah di atur hingga sampai ke penerima manfaat.
“Cara masak ber kloter sampai selesai. Untuk masak nasi di mulai dari jam 11 malam, dan sayur di masak mulai jam 3 pagi di kloter terakhir. Makan di kemas mulai jam 3 atau jam 3,30 pagi. Sebelum dipromosikan makanan akan di lakukan organoleptik terlebih dahulu untuk stempel, baru di antara ke setiap titik di mulai dari jam 6,30 WIB, pengantar makan ke setiap lokasi titik tidak ada pengawalan dari pihak polri dan TNI, hanya sopir dan keneknya saja berdua yang mengantarkannya,” katanya.
Lanjutnya, Makan diantarkan sekaligus di setiap titik.
“Di setiap titik makanan kita antar secara sekaligus, karena jadwal makan balita dengan ibu hamil sama. Begitu pun juga di sekolahan TK dan SD. Dan untuk tingkat SMP kami antarkan siang, jam 10 pagi itu atas permintaan pihak sekolah itu sendiri,” terangnya.
Untuk Menu masakan antara balita, bumil, anak TK, SD dan SMP masakannya sama tidak ada beda.
“Antara balita, bumil, anak TK, SD, SMP menu masakannya sama, tidak dibeda-bedakan, yang penting takaran nilai gizinya sudah tercukupi (seimbang),” paparnya.
Masih kata ahli gizi, dan kepala dapur, komplain dan request akan di terima dengan cara tertulis atau pun lisan.
“Soal menu diatur oleh ahli gizi, request dan komplain akan diterima dengan menulis (surat cinta) atau disampaikan langsung secara lisan dengan tim pengawasan di lapangan.” tutupnya.
Pewarta : Rosita
Editor : Firman