MESUJI, Beritategas.com – Dilema dunia pendidikan dalam proses belajar mengajar di SMPN 1 Mesuji, Kecamatan Simpang Pematang bakal menjadi ancaman bagi ratusan pelajar di sekolah tersebut.
Pasalnya, Hendro S.Pd., yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sekolah SMPN 2 Mesuji telah digantikan oleh Yeni Febriabnti, dan di mutasi menjadi guru biasa untuk mengisi mata pelajaran Matematika di SMPN 1 Mesuji menggantikan Nur Abadi guru sebelumnya yang akan cuti pada akhir bulan Agustus 2025 nanti.
Sebagai guru mata pelajaran Matematika, sejatinya Hendro dituntut profesional dalam melaksanakan, merencanakan dan menilai serta membimbing siswa dalam memberi pemahaman tentang materi.
Juga bertanggung jawab untuk melakukan pembuatan media pembelajaran RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan mengecek kehadiran siswa.
Alih-alih memberi contoh baik sebagai seorang guru, mantan Kepsek SMPN 2 Mesuji itu malah terkesan bersikap arogan melakukan korupsi waktu dengan tidak pernah masuk ke sekolah.
Menurut M Badru Tamam Kepsek SMPN 1 Mesuji yang menggantikan Khosmiyati menerangkan, pada awal di umumkan Hendro sebagai guru pengajar di sekolahnya, Hendro baru datang menyerahkan SK pada Minggu kedua, tepatnya hari Selasa tanggal 19 Agustus. Dan pada Rabu 20/8, Hendro mengatakan akan keluar ke kantor Pemda karena ada panggilan dari dinas. Dan sampai dengan saat ini sosok Hendro tidak pernah lagi terlihat datang ke sekolah.
“Pak Hendro datang ke sekolah pada hari Selasa untuk menyerahkan SK sebagai guru mata pelajaran Matematika, dan besoknya hari Rabu, beliau datang sebentar lalu pergi untuk menghadap ke dinas. Setelah itu dia tidak pernah masuk lagi. Bahkan sempat dihubungi melalui nomor handphone, tapi 3 nomor yang dia punya tidak ada yang aktif,” terang Badru, Senin, (25/8).
Sebelumnya, lanjut Badru, Hendro sempat meminta peluang kebijakan dari pihak sekolah. Selain menjadi guru biasa, dirinya meminta diberi posisi tertentu.
Tapi, tambahnya, untuk saat ini pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Yang mengharuskan Hendro tetap pada status guru pengisi mata pelajaran.
“Kami menghargai Hendro sebagai senior. Tapi mau tidak mau, kita harus bekerja sesuai tupoksi. Kalau sampai akhir bulan beliau belum bisa aktif mengajar, otomatis jam belajar mengajar akan kosong. Bisa di pastikan ratusan murid di SMPN 1 tidak bisa mendapat materi Matematika pada jam pelajaran yang di jadwalkan 24 jam dalam seminggu. Kami berharap, Hendro bisa melaksanakan tugas sesuai SK yang sudah ditetapkan,” tandasnya.
Pewarta : Ardi W
Editor : Firman